kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADB Kerek Proyeksi Pertumbuhan EKonomi Indonesia Tahun 2022 Menjadi 5,4%


Rabu, 21 September 2022 / 10:58 WIB
ADB Kerek Proyeksi Pertumbuhan EKonomi Indonesia Tahun 2022 Menjadi 5,4%
ILUSTRASI. Bank Pembangunan Asia (ADB) mengerek perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022.? KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) mengerek perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022.

Ekonom Senior ADB untuk Indonesia Henry Ma menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini bisa minimal 5,4% secara tahunan, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 5,0% secara tahunan.

"Kami menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini dengan menimbang progres pemulihan yang lebih kuat, meski ada tekanan peningkatan kasus Covid-19 dan ekspansi Rusia ke Ukraina pada awal tahun 2022," tutur Henry dalam seminar daring, Rabu (21/9).

Menurut Henry, kondisi perekonomian Indonesia ini didorong oleh kondisi perekonomian di semester I-2022 yang cukup solid. Perekonomian pada paruh pertama tahun ini berhasil tumbuh 5,23% secara tahunan.

Baca Juga: Kebijakan DMO dan DPO Sawit Dinilai Bisa Hambat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Memasuki semester II-2022, Henry masih melihat perkembangan yang cukup positif dalam pertumbuhan ekonomi dalam negeri, seperti mobilitas yang meningkat yang mendorong konsumsi rumah tangga dan juga harga komoditas yang masih tinggi sehingga mendorong ekspor.

Ia juga melihat adanya investasi yang masuk ke dalam negeri sehingga memberi tambahan kekuatan pada pertumbuhan ekonomi. Meski, ia melihat belanja negara tidak akan terlalu berkontribusi besar mengingat adanya kebijakan konsolidasi fiskal untuk menjaga defisit anggaran.

Beberapa indikator dini juga menunjukkan perbaikan, seperti Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menunjukkan masyarakat masih optimistis dengan kondisi perekonomian saat ini, penjualan ritel yang meningkat, dan juga kinerja industri manufaktur yang masih di atas level ekspansif.

Selain itu, dengan penurunan kasus Covid-19 dan peningkatan mobilitas masyarakat, Henry melihat ada geliat di sektor pariwisata. 

"Ada peningkatan turisme. Dengan demikian, kami juga melihat ada potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini memiliki peluang untuk lebih tinggi dari 5,4% secara tahunan," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×