kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.590.000   29.000   1,13%
  • USD/IDR 16.782   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Adakan Kongres Nasional Indonesia Kompeten, GNIK fokus rumuskan tiga hal?


Rabu, 21 November 2018 / 19:48 WIB
Adakan Kongres Nasional Indonesia Kompeten, GNIK fokus rumuskan tiga hal?
ILUSTRASI. Tenaga kerja


Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Pengarah Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK) Yunus Triyonggo menyebutkan tiga tujuan utama yang menjadi fokus dari Kongres Nasional Indonesia Kompeten bertema “Transformasi Ketenagakerjaan Indonesia Menyongsong Era Industri 4.0" di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Rabu (21/11).

Tiga hal yang menjadi tujuan dari kongres tersebut adalah dapat merumuskan industry transformation strategy, job future map dan manpower planning.

Tiga hal tersebut menurutnya penting dirumuskan untuk menjawab tantangan transformasi tenaga kerja akibat revolusi industri. Transformasi itu berkaitan erat dengan disrupsi teknologi.

“Kita sudah melakukan FGD tiga kali,. Kita nanti akan melanjutkan dua kali lagi, sudah ada draft bagaimana industri transformation seperti apa, job future. Kemudian terakhir manpower planning nya. Sehingga penyiapan tenaga kerjanya seperti apa,” ujar Yunus saat diwawancara di sela-sela acara tersebut.

Sementara dari 12 sektor industri prioritas pada Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Yunus menuturkan bahwa telah dikerucutkan menjadi beberapa sektor utama saja yang menjadi prioritas. Yakni sektor makanan minuman, manufaktur yang fokusnya pada otomotif, tekstil dan apparel serta sektor Kimia.

Yunus mengatakan bahwa sektor-sektor tersebut telah dipetakan. Hasilnya menyebutkan bahwa pertumbuhannya cepat. Selain itu, tambah Yunus, sektor tersebut memberi kontribusi yang besar pada PDB.

Untuk itu, Yunus mengaku bahwa GNIK menghimpun orang-orang yang berkecimpung dalam bidang human resources agar dapat merumuskan tiga hal yang disebutkan sebelumnya.

Nantinya diharapkan, rumusan itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi regulator. Sehingga pemerintah dapat menerbitkan regulasi untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi.

“ GNIK menghimpun praktisi HR, HR manager, HR director, GM HR di seluruh Indonesia setiap di perusahaan. Nanti kita akan pilah-pilah, mana yang makanan minuman, mana yang tekstil apparel, mana yang chemical. Mereka Yang merumuskan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×