Reporter: Muhammad Afandi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guru Besar Ilmu manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia Rhenald Kasali menilai, tahun 2019 akan menjadi tahun yang berat bagi sektor keuangan. Terutama terjadi perubahan pola ketenagakerjaanya akibat perkembangan teknologi informasi.
Dampak dari disrupsi teknologi ini menurut Rhenald juga akibat dari menjamurnya fintech baru. Menurutnya saat ini sudah sekitar 200 fintech baru. Bahkan sudah melakukan transaksi pengumpulan uang di masyarakat.
“Bank sekarang sudah tidak mulai buka kantor cabang, teller sudah tidak diperlukan, orang ke kantor cabang sudah jarang. Berarti bank tidak lagi perlu tenaga kerja yang besar seperti dulu,” sebutnya di Gedung Kemnaker, Senin (19/11).
Namun praktisi bisnis ini menyatakan belum mengetahui statistik resmi terkait penurunan dan pergeseran ini. Kendati demikian perubahan tersebut tidak serta merta terjadi begitu saja. Menurutnya pergeseran pada sektor perbankan ini bergerak perlahan.
Masih penjelasan Rhenald, pada tahap awal bank dan industri belum akan mengurangi jumlah karyawan. Namun lama kelamaan akan menjadi tidak efisien. Ia menggambarkan dengan tidak adanya ekspansi dari sektor perbankan, menunjukkan nantinya lapangan kerja sektor ini akan berkurang. Apalagi jika fintech nantinya sudah berjalan optimal.
“Sekarang belum sepenuhnya bank kurangi pekerja, tapi tidak ekspansi juga. Tidak buka kantor cabang baru, kan tidak ada gunakan, nanti kan mesin ATM juga akan hilang,” analisisnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News