Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal opsi impor 500.000 ton beras pada tahun ini.
Arief menegaskan hingga saat ini pemerintah belum mengambil keputusan terkait impor beras. Ia menjelaskan keputusan impor masih menggungu hasil perhitungan oleh kementerian dan lembaga (k/l) terkait usai panen raya.
"Tentu perhitunganya melibatkan saudara kita Kementerian Pertanian, BPS, kita hitung sama-sama, karena selalu ada koreksi," kata Arief saat dijumpai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3).
Baca Juga: Stok Cadangan Beras Pemerintah hanya 380 Ribu Ton, Stok Ramadan Aman?
Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu menghitungkan kembali terkait hasil panen yang ada, apakah ada penurunan produksi dan apakah hasil panen mencukupi. Beberapa hal itu yang akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan impor.
Setelah itu, pemerintah akan melakukan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dan hasil kesepakatanya akan dilaporkan langsung kepada presiden.
"Jadi sampai hari ini belum ada untuk keputusan impor," ungkap Arief.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso bilang, impor hanya untuk antisipasi jika ada kekurangan stok beras san stabilisasi harga.
"Bukan berarti kita hobi impor, ini hanya antisipasi saja. Kita lihat dulu perkembanganya," tutur Buwas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News