kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Soal Opsi Impor 500.000 Ton Beras Tahun Ini, Bapanas: Masih Diperhitungkan


Jumat, 17 Maret 2023 / 13:36 WIB
Soal Opsi Impor 500.000 Ton Beras Tahun Ini, Bapanas: Masih Diperhitungkan
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo (tengah) dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso saat memantau kebutuhan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta,Jumat (17/3).


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan soal opsi impor 500.000 ton beras pada tahun ini. 

Arief menegaskan hingga saat ini pemerintah belum mengambil keputusan terkait impor beras. Ia menjelaskan keputusan impor masih menggungu hasil perhitungan oleh kementerian dan lembaga (k/l) terkait usai panen raya. 

"Tentu perhitunganya melibatkan saudara kita Kementerian Pertanian, BPS, kita hitung sama-sama, karena selalu ada koreksi," kata Arief saat dijumpai di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (17/3).

Baca Juga: Stok Cadangan Beras Pemerintah hanya 380 Ribu Ton, Stok Ramadan Aman?

Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu menghitungkan kembali terkait hasil panen yang ada, apakah ada penurunan produksi dan apakah hasil panen mencukupi. Beberapa hal itu yang akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam memutuskan impor. 

Setelah itu, pemerintah akan melakukan Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dan hasil kesepakatanya akan dilaporkan langsung kepada presiden.  

"Jadi sampai hari ini belum ada untuk keputusan impor," ungkap Arief. 

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso bilang, impor hanya untuk antisipasi jika ada kekurangan stok beras san stabilisasi harga. 

"Bukan berarti kita hobi impor, ini hanya antisipasi saja. Kita lihat dulu perkembanganya," tutur Buwas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×