kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada Tahun Ajaran Baru, Inflasi Juli 2023 Diproyeksi Terungkit


Senin, 31 Juli 2023 / 16:18 WIB
Ada Tahun Ajaran Baru, Inflasi Juli 2023 Diproyeksi Terungkit
ILUSTRASI. Guru meluruskan barisan siswa saat hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Sepang Kota Serang, Banten, Senin (17/7/2023). Ada Tahun Ajaran Baru, Inflasi Juli 2023 Mungkin Terungkit


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk meyakini tingkat inflasi akan meningkat pada bulan Juli 2023. 

Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan, inflasi pada bulan laporan sebesar 0,21% month on month (mom) atau naik dari 0,14% mom pada bulan sebelumnya. 

"Kenaikan inflasi ini karena ada inflasi pendidikan, seiring dengan adanya tahun ajaran baru," tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (31/7). 

Baca Juga: Presiden Jokowi Instruksikan Jajaran Tangani Cepat Kelaparan di Papua Tengah

Sedangkan inflasi pangan, yang sempat menjadi perhatian, dinilai akan terjaga di tengah periode tersebut. 

Sebaliknya, inflasi secara tahun ke tahun diyakini akan melandai. 

Dari hitungan Faisal, inflasi tahun ke tahun akan berada di kisaran 3,08% yoy atau lebih rendah dari capaian 3,52% yoy pada bulan sebelumnya. 

Penurunan inflasi secara tahunan didorong oleh faktor basis tinggi, dimana pada Juli 2022 ada kenaikan inflasi akibat kenaikan harga gas LPG dan BBM non subsidi, serta tarif listrik untuk rumah tangga di atas 3.500 VA. 

Baca Juga: Sri Mulyani Guyur Insentif Rp 330 Miliar ke 33 Daerah yang Sukses Kendalikan Inflasi

Ke depan, Faisal meyakini tingkat  inflasi tahun ke tahun akan tetap menurun dan ada dalam kisaran sasaran BI. 

"Ini karena harga pangan yang terjaga serta ada faktor basis tinggi, di mana pada tahun lalu ada kenaikan harga BBM bersubsidi," jelasnya. 

Namun demikian, Faisal mewanti-wanti Indonesia tetap waspada dengan adanya kemungkinan fenomena iklim seperti El Nino yang akan berdampak ada harga pangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×