kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.054   70,31   1,01%
  • KOMPAS100 1.055   14,74   1,42%
  • LQ45 829   12,18   1,49%
  • ISSI 214   1,21   0,57%
  • IDX30 423   6,92   1,66%
  • IDXHIDIV20 509   7,37   1,47%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,84   0,68%
  • IDXQ30 141   1,97   1,42%

Ada Ramadan dan Lebaran, Pajak Konsumsi Berpotensi Meningkat


Minggu, 26 Februari 2023 / 17:34 WIB
Ada Ramadan dan Lebaran, Pajak Konsumsi Berpotensi Meningkat
ILUSTRASI. Pajak pertambahan nilai dalam negeri (PPN DN) masih menjadi tulang punggung penerimaan pajak pada akhir Januari 2023. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/pras.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, pajak pertambahan nilai dalam negeri (PPN DN) masih menjadi tulang punggung penerimaan pajak pada akhir Januari 2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan, penerimaan PPN DN per Januari 2023 mencapai Rp 51,41 triliun. Angka tersebut tumbuh 144,67% secara tahunan (YoY) atau meningkat dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang tercatat 44,85%. Dengan capaian ini, PPN DN menyumbang 31,7% dari total penerimaan pajak.

Menkeu menjelaskan, kenaikan yang sangat tinggi ini didorong oleh aktivitas masyarakat yang telah meningkat dan juga efek kenaikan tarif PPN 11%.

Baca Juga: Kinerja Emiten Sektor Otomotif di Awal Tahun 2023 Lebih Tinggi dari Pra Pandemi

"Kenaikannya ini sangat tinggi tentu karena kegiatan ekonomi masyarakat sudah semakin meningkat dan juga kita menaikkan 1% dari PPN ini pada tahun lalu yang mulai berjalan pada bulan April," ujar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, Rabu (22/2).

Dengan pertumbuhan tersebut, Pengamat Pajak Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menduga bahwa adanya momentum Ramadan dan lebaran di bulan Maret dan April tahun ini mampu mendongkrak penerimaan pajak konsumsi.

Hanya saja, menurutnya, hal tersebut akan bergantung seberapa besar kenaikan konsumsi pada bulan Ramadan ini. Namun, dirinya melihat konsumsi masyarakat akan semakin meningkat meskipun para ekonom meramal akan ada perlambatan ekonomi.

"Tahun ini sepertinya menarik, banyak yang memproyeksikan pelemahan tapi sepertinya konsumsi kita menguat cukup signifikan. Melihat kenaikan PPN pada bulan Januari lalu," ujar Fajry kepada Kontan.co.id, Minggu (26/2).

Sementara itu, Direktur Eksekutif MUC Tax Research Wahyu Nuryanto memperkirakan penerimaan PPN DN terus akan mengalami peningkatan dan masih akan menjadi tulang punggung penerimaan pajak di tahun ini. Terlebih lagi, momen Ramadan dan lebaran akan mampu mendongkrak penerimaan PPN DN.

Baca Juga: Ekonomi Mulai Menggeliat, Penerimaan Pajak Melesat pada Awal Tahun 2023

"Saya pikir porsi penerimaan PPN DN masih akan dominan. Ramadan bisa menjadi salah faktor yang akan berpengaruh positif terhadap PPN DN, karena biasanya tingkat konsumsi masyarakat melonjak," kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Kamis (23/2).

Sebagai informasi, pemerintah mencatat penerimaan PPN DN di bulan April 2022 sebesar Rp 105,92 triliun. Sementara pada Mei 2022, pemerintah berhasil mengumpulkan  PPN DN sebesar Rp 138,18 triliun. Seperti yang diketahui, pada dua bulan tersebut ada momentum Ramadan dan juga lebaran 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×