kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Ada Perkembangan Positif di Dalam Negeri, ADB Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI


Rabu, 27 September 2023 / 12:32 WIB
Ada Perkembangan Positif di Dalam Negeri, ADB Kerek Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI
ILUSTRASI. Bank Pembangunan Asia (ADB) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai 5,0% yoy, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,8% yoy.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Pembangunan Asia (ADB) mengerek proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023.

ADB memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai 5,0% yoy, atau lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang sebesar 4,8% yoy.

Senior Country Economic ADB Henry Ma mengatakan, perkiraan pertumbuhan ekonomi terbaru ini seiring dengan tren positif yang terjadi di Indonesia.

"Berbagai perkembangan positif terlihat, terutama dari permintaan dalam negeri yang kokoh," terang Ma dalam acara Asian Development Outlook September 2023, Rabu (27/9).

Baca Juga: BI Ingatkan Perlambatan Ekonomi China Bisa Berdampak ke Ekonomi Global

Ma mengungkapkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga sudah kembali ke masa pra pandemi Covid-19.

Bahkan, konsumsi masyarakat benar-benar terdistribusi rata baik ke permintaan barang maupun jasa.

Mobilitas dalam negeri juga baik, apalagi setelah pemerintah mengumumkan pandemi Covid-19. Langkah tersebut turut mengundang wisatawan mancanegara.

"Kalau dilihat, konsumsi turis mancanegara di Indoneisa naik. Bahkan telah berada di atas pra pandemi Covid-19," tambah Ma.

Meski demikian, Ma mewanti-wanti, perlambatan ekspor di tengah peningkatan impor akan menjadi batu sandungan bagi pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi.

Penurunan ekspor disebabkan oleh normalisasi harga komoditas dan potensi penurunan permintaan akibat perlambatan ekonomi global.

Namun, Ma melihat masih ada potensi surplus neraca perdagangan di tengah dinamika tersebut.

Ke depan, Ma memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 akan berada di kisaran 5,0% yoy. Ini tak berubah dari perkiraan April 2023.

Baca Juga: Pertimbangkan Kondisi Pasar Global, BI Masih Pertahankan Suku Bunga Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×