Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menyebut pasca lebaran pada triwulan II/2022 pertumbuhan ekonomi dipastikan akan lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I.
Hal ini disebabkan karena pandemi yang sudah mulai mereda dan kebijakan pemerintah dalam melonggarkan aktivitas mudik masyarakat selama lebaran.
“Pertumbuhan ekonomi di triwulan II berpotensi di atas 5% didukung oleh pertumbuhan konsumsi yang tinggi selama ramadan dan lebaran, investasi yang tinggi dan ekspor yang tetap tinggi di tengah harga komoditas global yang melambung,” sambungnya pada Kontan.co.id, Minggu (8/5).
Baca Juga: Survei MSI: Masyarakat Makin Getol Belanja pada Periode Ramadan 2022
Piter mengatakan sebelumnya, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I/2022 diyakini akan lebih rendah dibandingkan dengan triwulan IV /2021 yang berada di kisaran 5%. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun ini diperkirakan berada di kisaran 4% - 4,5%.
Dia menjelaskan penurunan tersebut disebabkan adanya gelombang ketiga pandemi covid-19 yang memaksa pemerintah untuk memperketat aktivitas masyarakat. Meskipun begitu dia meyakini konsumsi masyarakat tetap tumbuh dan membantu pertumbuhan ekonomi tetap positif.
“Di samping itu pertumbuhan ekonomi juga masih terbantu oleh investasi yang cukup besar, dan surplus neraca perdagangan yang besar karena tingginya harga komoditas,” tambah Piter.
Piter meyakini meskipun pertumbuhan ekonomi saat ini masih belum sepenuhnya pulih. Namun ini bisa menjadi signal bahwa perekonomian Indonesia mulai bangkit.
Baca Juga: Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2022 Dinilai Lebih Kompleks
Dia juga menyebut mudik lebaran tahun ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan optimisme akan segera pulih. “Selama pandeminya terus melandai dan tidak ada gelombang baru, perekonomian dipastikan akan pulih secepatnya,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News