Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Bank Mandiri menunjukkan, tingkat belanja masyarakat menjelang Idul Fitri tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan periode sama tahun 2021.
Dalam dokumen data Mandiri Spending Index (MSI) yang diterima Kontan.co.id, ini terlihat dari Indeks Frekuensi Belanja pada periode puncak Ramadan 2022 yang tercatat 156,4, atau meningkat dari 137,5 pada puncak Ramadan 2021.
Pun dengan Indeks Nilai Belanja pada periode puncak Ramadan tahun ini terpantau naik ke level 136,5, setelah pada puncak Ramadan tahun sebelumnya tercatat 121,8.
“Menjelang Idul Fitri, indeks belanja terus meningkat drastis. Puncak belanja pada Ramadan tahun 2022, nampak lebih tinggi 12% bila dibandingkan puncak belanja pada Ramadan 2021,” tulis Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam dokumen tersebut, Minggu (8/5).
Baca Juga: Konsumsi Rumah Tangga Meningkat, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Bisa Tembus 5%
Nah, puncak belanja jelang Idul Fitri yang dimaksud adalah pada pekan kedua Ramadan, atau dua minggu menjelang Idul Fitri. Kabar baiknya, tingkat belanja yang meningkat ini terpantau di semua wilayah kelompok provinsi di Indonesia.
Andry memerinci, tingkat belanja di Bali dan Nusa Tenggara ada pekan kedua Ramadan 2022 nampak meroket 33,0% bila dibandingkan dengan puncak belanja pada Ramadan 2021.
Kemudian tingkat belanja di Maluku dan Papua naik 15,0%, disusul dengan tingkat belanja di Kalimantan yang naik 13,6% bila dibandingkan dengan puncak belanja pada Ramadan tahun lalu.
Tingkat belanja masyarakat di daerah Jawa pada minggu kedua Ramadan 2022 naik 10,9%, kemudian tingkat belanja di Sulawesi naik 9,8%, sedangkan Sumatra naik 6,3% dibandingkan dengan periode sama tahun 2021.
Baca Juga: Survei DRI: Keinginan Konsumen untuk Berbelanja Meningkat pada April 2022
Andry juga menyebut, penguatan indeks terjadi bersamaan dengan pelonggaran mobilitas, terutama mobilitas masyarakat terkait mudik setelah pada dua tahun belakangan, pemerintah melarang mudik untuk menekan angka penyebaran kasus Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News