kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Ada keluhan masyarakat soal layanan kependudukan, ini yang dilakukan Kemendagri


Rabu, 09 September 2020 / 21:19 WIB
Ada keluhan masyarakat soal layanan kependudukan, ini yang dilakukan Kemendagri
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Zudan Arif Fakhrulloh


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, berdasarkan hasil telisiknya ke berbagai media sosial, setidaknya terdapat lima hal yang sering kali disampaikan oleh masyarakat tentang kualitas pelayanan administrasi kependudukan.

Pertama, masyarakat masih mendapati adanya calo dan pungli (pungutan liar). Kedua, banyak syarat tambahan termasuk untuk membuat akta kelahiran.

Ketiga, masih lambatnya pencetakan KTP-el. Keempat, yakni masalah konsolidasi data. Kemudian kelima, masalah nomor antrean habis di loket-loket layanan.

Baca Juga: Dukcapil Kemendagri cabut hak akses verifikasi data kependudukan delapan lembaga

Guna menyelesaikan masalah itu Zudan menginstruksikan kepada semua kepala Dinas Dukcapil Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk berani transparan dan mau membuka diri untuk berdialog dan menyapa langsung masyarakat.

"Programkan Dukcapil Menyapa Masyarakat (DMM) agar bisa menangkap harapan masyarakat, keluhan masyarakat, masalah yang ada di masyarakat dan berikan solusi," jelas Zudan dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (9/9).

Dialog bersama masyarakat tersebut disarankan Zudan agar rutin dilakukan sebulan 2 kali. Bahkan bila bisa Ia menyebut dapat dilakukan seminggu sekali.

Selanjutnya: OJK: Data Dukcapil penting bagi pengembangan pasar modal dan industri keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×