kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada corona, Bank Dunia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini cuma 2,1%


Selasa, 31 Maret 2020 / 11:44 WIB
Ada corona, Bank Dunia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini cuma 2,1%
ILUSTRASI. Suasana sebuah hypermarket di Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (26/3). Bank Dunia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia cuma 2,1% di 2020 akibat wabah virus corona. KONTAN/Baihaki/26/3/2020


Reporter: Grace Olivia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona berdampak pada prospek pertumbuhan ekonomi global sepanjang tahun ini, tak terkecuali Indonesia. Bank Dunia memproyeksi, ekonomi Indonesia akan mengalami tekanan mendalam sehingga hanya mampu tumbuh 2,1% di 2020. 

Dalam laporan ekonomi regional edisi April,  Asia Timur dan Pasifik di Masa Covid-19, Selasa (31/3), Bank Dunia memprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga, komponen yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia, akan turun sangat tajam pada tahun ini, yaitu hanya 1,5% dibandingkan pertumbuhan tahun lalu 5,2%. 

Baca Juga: PSHK: Bayangkan jika buruh demo omnibus law di tengah wabah corona

“Ini seiring dengan implementasi restriksi pergerakan manusia untuk menekan penyebaran virus corona,” tulis Bank Dunia. 

Begitu juga dengan investasi (PMTB) yang diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan sepanjang tahun ini atau 0%, dibandingkan tahun lalu yang masih tumbuh 4,4%. 

Sebaliknya, konsumsi pemerintah diperkirakan akan menjadi komponen yang memperkuat ekonomi Indonesia sejalan dengan berbagai paket kebijakan stimulus fiskal yang dikeluarkan oleh pemerintah. Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan konsumsi pemerintah naik dari 3,2% pada tahun lalu menjadi 5% pada tahun ini. 

Namun di tengah tajamnya penurunan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, pertumbuhan ekspor dan impor Indonesia akan berlanjut mengalami kontraksi untuk dua tahun berturut-turut di 2020. Pertumbuhan ekspor dan impor barang maupun jasa diprediksi tertekan masing-masing sebesar -2% dan -7%, dibandingkan tahun lalu -0,9% dan -7,7%. 

Baca Juga: Belum kelar urus mudik dalam negeri, Jokowi kini antisipasi pemudik dari luar negeri

Di sisi lain, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) juga diproyeksi akan kembali melebar dari 2,7% terhadap PDB pada 2019 menjadi 2,8% terhadap PDB pada tahun ini. Ini sejalan dengan laju sektor pariwisata yang nyaris berhenti dan jatuhnya harga komoditas. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×