Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Hibah Air Minum yang digelar sejak 2012, diklaim Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menambah hingga 80% Sambungan Rumah (SR) air minum baru.
"60%-80% penambahan SR berasal dari hibah air minum," kata Sri Hartoyo dalam acara Lokakarya Penyiapan Program Air Minum 2018, Selasa (24/10) di Jakarta.
Tahun ini Kementerian PUPR telah mengalokasikan Rp 750 miliar untuk menambah 220.000 SR untuk program yang menargetkan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 154 kabupaten/kota.
Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) tersebut telah dilakukan di beberapa daerah misalnya SPAM Broni di Provinsi Jambi, SPAM Regional di Bengkulu, dan Jaringan Perpipaan Kota Tarakan dan SPAM Semarang Barat.
Sementara sejak digulir 2012 program ini telah meningkatkan layanan air minum kepada lebih dari 927.000 SR baru yang berasal dari 212 kab/kota, atau setara dengan 4,5 juta jiwa kelompok MBR.
Sedangkan tahun depan, Sri menargetkan ada 215.000 SR baru dengan alokasi dana hibah sebesar Rp 650 miliar untuk perkotaan, ditambah Rp 150 miliar di perdesaan.
Sri menjelaskan mekanisme Program Hibah Air Minum berasal dari hibah pemerintah pusat sebagai pengganti investasi yang dikeluarkan daerah berupa Penyertaan Modal Pemerintah Daerah kepada PDAM mengacu kepada kinerja yang terukur (output based).
"Jadi mereka bangun dulu SR nya, nanti kita verifikasikan berapa yang tersambung. Setelahnya baru kita ganti dana investasi daerah tersebut," kata Sri kepada KONTAN seusai acara.
Sementara besaran penggantian disebut Sri berkisar antara Rp 2 juta hingga Rp 3 juta untuk satu SR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News