Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Panitia Seleksi (Pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi melanjutkan seleksi terhadap 64 peserta yang lulus tahap seleksi administrasi, Kamis (11/9/2014). Kali ini, mereka menjalani seleksi pembuatan makalah untuk diuji pemahaman tentang konsep pemberantasan korupsi.
"Tes hari ini untuk menilai sejauh mana pemahaman mereka tentang konsep pemberantasan korupsi," ujar Sekretaris Pansel calon pimpinan KPK Ahmad Ube, saat ditemui di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Jakarta, Kamis.
Menurut Ube, pemahaman konsep tersebut merupakan diagnosa pemberantasan korupsi di Indonesia. Setiap peserta diminta menjabarkan peta korupsi dan memberikan terapi bagaimana memberantas korupsi sesuai undang-undang.
"Kami akan lihat sejauh mana mereka dapat menggambarkan peta korupsi di Indonesia. Bagaimana mereka dapat memberikan ide-ide dalam memberantas korupsi," kata Ube.
Mereka diharapkan tidak hanya memberikan pendapat tentang tindakan represif, tetapi juga mampu memberikan cara-cara preventif (pencegahan) untuk mencegah korupsi.
"Mencegah dalam bentuk uraian pemikiran mereka. Bagaimana solusi, dan pengembangan kesadaran hukum," kata Ube.
Seleksi tahap II ini dimulai pukul 09.00 WIB dan akan berakhir pukul 13.00 WIB. Para peserta diminta menulis makalah tentang kompetensi, yang judulnya telah ditetapkan oleh panitia seleksi. Makalah harus ditulis tangan dengan tinta warna hitam atau biru.
Para peserta dapat menggunakan bahan refrensi dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Setelah itu, para peserta juga diminta untuk menulis makalah tentang diri. Makalah tersebut diketik dengan jarak tulisan 1,5 spasi.
Dalam proses seleksi ini, akan ditentukan dua orang terbaik untuk diajukan oleh presiden kepada DPR. Setelah itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akan menentukan satu orang yang terpilih menjadi pimpinan KPK.
Seleksi itu dilakukan lantaran masa jabatan Busyro Muqoddas akan habis pada Desember mendatang. Busyro kembali maju dalam seleksi kali ini. "Semua peserta kami perlakukan sama, tinggal ujian yang menentukan dua terbaik," ujar Ube. (Abba Gabrillin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News