kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Stabilitas Pangan Diklaim Terkendali


Kamis, 08 Mei 2025 / 13:49 WIB
6 Bulan Pemerintahan Prabowo-Gibran, Stabilitas Pangan Diklaim Terkendali
ILUSTRASI. Presiden Prabowo mengatakan, sejumlah capaian penting telah berhasil diraih selama enam bulan pemerintahannya, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi nasional.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyampaikan optimisme terhadap kinerja pemerintah dalam 6 bulan pertama masa kerja Kabinet Merah Putih. 

Prabowo menekankan bahwa sejumlah capaian penting telah berhasil diraih, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan dan menekan laju inflasi nasional.

“Inflasi kita termasuk yang terendah di dunia, mungkin hanya Tiongkok yang lebih rendah dari kita,” ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin lalu (5/5).

Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan bahwa roda pemerintahan berjalan sesuai arah dan kebijakan ekonomi yang diterapkan sejauh ini terbukti efektif. Khususnya dalam sektor pangan yang sangat rentan terhadap gejolak harga.

Baca Juga: Bapanas Berharap Program MBG Bisa Jaga Harga Telur

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) turut memperkuat pernyataan tersebut. Meski Ramadan dan Idulfitri yang biasanya identik dengan lonjakan harga, inflasi komponen harga bergejolak atau inflasi pangan tetap terkendali. 

Pada Maret 2025, inflasi pangan secara tahunan tercatat sebesar 0,37% dan meningkat sedikit menjadi 0,64% pada April.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan, terkendalinya capaian ini merupakan hasil sinergi lintas sektor dalam menjaga pasokan dan distribusi pangan secara nasional. 

“Kita patut bersyukur. Di tengah tantangan global, Indonesia masih mampu menjaga daya beli masyarakat,” ujar Arief dalam keterangan pers, Kamis (8/5).

Bapanas mencatat harga beras menunjukkan tren stabil. Pada April 2025, memang tercatat deflasi sebesar 0,05%, berkat meningkatnya produksi nasional. Walaupun lebih kecil dari deflasi pada puncak panen raya tahun lalu yang mencapai 2,72% di April, kondisi ini menjadi indikasi bahwa kestabilan harga semakin berkelanjutan.

Salah satu kebijakan krusial yang mendukung stabilitas ini adalah penerapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP) yang dikelola Badan Pangan Nasional. 

Sejak 15 Januari 2025, HPP untuk Gabah Kering Panen (GKP) resmi dinaikkan dari Rp 6.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 6.500 per kg di tingkat petani. 

Kebijakan ini tak hanya menjamin harga jual yang layak bagi petani, tetapi juga menjadi dorongan kuat bagi peningkatan produksi dalam negeri. Di samping itu, turut menjadi jaring pengaman guna menahan anjloknya harga petani.

Kesejahteraan petani, kata Arief, tetap terjaga. Hal ini tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Petani Tanaman Pertanian (NTPP) yang masih berada di atas angka 100, menunjukkan bahwa pendapatan petani relatif lebih besar dibandingkan pengeluarannya. 

BPS mencatat NTP pada April 2025 mencapai 121,06, dan NTPP sebesar 106,51. Kondisi ini dinilai menggambarkan kebijakan stabilisasi harga yang memberikan dampak positif langsung terhadap pelaku utama sektor pangan, yaitu para petani.

Arief menegaskan bahwa Presiden Prabowo telah memberi instruksi agar harga tersebut diberlakukan tanpa syarat kualitas khusus. Artinya, semua gabah petani, tanpa pengecualian, dihargai minimal Rp 6.500 per kg. 

Kebijakan ini berlaku tidak hanya bagi Perum Bulog, tetapi juga untuk seluruh pengusaha penggilingan padi.

Instruksi tersebut tercantum dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2025, yang juga menetapkan target untuk pengadaan beras dalam negeri sebesar 3 juta ton di tahun ini. Langkah ini menjadi bagian dari strategi memperkuat ketahanan pangan nasional secara menyeluruh.

Baca Juga: Inpres 6/2025 Terbit, Badan Pangan Nasional Bahas Usulan HPP Gabah Kering Giling

Sebagai tambahan, pemerintah juga menetapkan HPP untuk beras di gudang Bulog sebesar Rp 12.000 per kg. Adapun HAP untuk beras medium disesuaikan berdasarkan zonasi wilayah, berkisar antara Rp 12.500 hingga Rp 13.500 per kg.

Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap dapat menjaga keseimbangan harga antara produsen dan konsumen, serta memastikan ketahanan dan ketersediaan pangan nasional terus terjaga secara berkelanjutan.

Selanjutnya: Dorong UMKM, Pertamina Salurkan Hibah Alat Teknologi Bagi Pemenang UMK Academy

Menarik Dibaca: IDF Resmi Akui Diabetes Tipe 5, Mari Simak Penjelasannya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×