kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

2031, Indonesia masuk negara berpendapatan tinggi


Kamis, 06 Februari 2014 / 14:59 WIB
2031, Indonesia masuk negara berpendapatan tinggi
ILUSTRASI. Warren Buffett tidak bisa menahan diri untuk membuat beberapa tebakan tentang masa depan selama bertahun-tahun. REUTERS/Scott Morgan


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pertumbuhan penduduk Indonesia hingga tahun 2035 diproyeksikan mencapai 305,7 juta jiwa. Jumlah penduduk yang meningkat pesat ini beriringan dengan jumlah penduduk usia produktif yang meningkat atau disebut sebagai bonus demografi.

Jumlah masyarakat usia produktif yang bertumbuh ini perlu dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan dengan adanya bonus demografi ini, menjadi upaya penting untuk pencapaian high income country (HIC) atau negara berpendapatan tinggi.

Selama bonus demografi tersebut dimanfaatkan dengan maksimal, bukan tidak mungkin di tahun 2031 mendatang Indonesia masuk dalam kelompok negara berpendapatan tinggi.

Bambang menjelaskan Indonesia dapat keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah dan menuju negara berpendapatan tinggi apabila rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,9% per tahun.

Karena itu dibutuhkan beberapa strategi bauran kebijakan. Berbagai strategi ini diperlukan untuk membuat pembangunan yang berkelanjutan.

Pertama, pembangunan sumber daya manusia (SDM). Kedua, pembangunan infrastruktur yang menyangkut konektivitas, logistik nasional dan teknologi informasi.

Ketiga, pertumbuhan inklusif dengan kebijakan pengentasan kemiskinan. Keempat, menjaga stabilitas makro dengan menjaga daya beli masyarakat dan sistem insentif yang tepat. "Produktivitas pun perlu diperbaiki," ujar Bambang di Jakarta, Kamis (6/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×