Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja impor sepanjang 2016 sebesar US$ 135,65 miliar. Angka itu turun 4,94% dibandingkan dengan kinerja impor sepanjang 2015.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, berdasarkan golongannya, impor konsumsi selama 2016 meningkat sebesar 13,54% year on year (YoY). Sementara impor bahan baku atau penolong dan impor barang modal masing-masing turun sebesar 5,73% YoY dan 9,64% YoY.
"Impor barang modal pengaruh ke investasi ke produk domesti bruto (PDB), impor barang konsumsi ke konsumsi, dan impor bahan baku menggerakkan industri pengolahan," kata Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (16/1).
Berdasarkan data BPS, penurunan impor bahan baku atau penolong terutama disumbang oleh penurunan impor polipropilen (plastik PP) dan etilen. Sementara penurunan impor barang modal disumbang oleh penurunan impor telepon selular dan impor perangkat BTS.
Meski kinerja impor sepanjang 2016 mengalami penurunan, penurunan tersebut lebih baik dibanding tahun 2015 yang tercatat sebesar 19,89% YoY.
Dari sisi volume, impor sepanjang 2016 tercatat mengalami kenaikan sebesar 3,32% YoY, setelah mencatat kontraksi pada tahun 2015 sebesar 0,44 YoY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News