kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2011, Pemerintah patok target ekspor lebih rendah


Rabu, 29 Desember 2010 / 15:20 WIB
2011, Pemerintah patok target ekspor lebih rendah


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah menilai kondisi perekonomian global masih penuh ketidakpastian. Karena itu, tahun depan, pemerintah memasang target ekspor tidak lebih tinggi dari 2010.

Pemerintah memasang target pertumbuhan ekspor tahun depan sebesar 8,2%. Angka ini jauh lebih rendah ketimbang tahun ini yang sebesar 15%. "Memang lebih rendah, tapi tetap tumbuh signifikan. Capaian tersebut cukup baik ditengah kondisi perekonomian global yang tidak menentu," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana, Rabu (29/12).

Armida menuturkan, dinamika perkembangan perekonomian global tetap menjadi sorotan pemerintah. Sehingga, diversifikasi pasar global membuat target ekspor Indonesia sedikit menurun. Tapi, pemerintah berjanji akan tetap meningkatkan kinerja ekspor pada level tertinggi. “Kami tentu akan berupaya ke arah sana,” tandasnya.

Salah satu upaya tersebut, lanjutnya, ialah membidik negara berkembang dengan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif cepat dibanding negara lain. “Kuncinya adalah perlahan-lahan kita mengalihkan pasar ekspor tradisional ke emerging country seperti China, India, Brasil, atau Afrika Selatan. Pasar domestik mereka besar dan ini jadi peluang untuk terus dikembangkan,” ujarnya.

Selain ekspor, pemerintah juga memangkas pertumbuhan impor. Bila tahun ini, pertumbuhan impor menembus besaran 17% maka tahun depan pemerintah hanya menargetkan impor sebesar 9,5%.

Bertumpu pada konsumsi

Sedangkan untuk komponen penunjang pertumbuhan lainnya, pemerintah masih optimistis konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama. Tahun ini, konsumsi masyarakat tercatat sebesar 4,5%. “Ini mencerminkan daya beli masyarakat yang cukup tinggi,” ujarnya.

Armida menuturkan, pemerintah menargetkan konsumsi masyarakat dapat tumbuh hingga mencapai 5,2%. “Pemerintah berupaya tetap menjaga sektor ini dan mengupayakan terus meningkat,” tegasnya.

Namun, ia memaparkan, kontribusi pemerintah melalui konsumsi atau belanja negara yang sepanjang tahun 2010 belum menunjukkan kontribusi yang besar. Untuk itu, pada 2011 nanti ia berharap bisa lebih maksimal. Pemerintah menargetkan konsumsi pemerintah dapat tumbuh 6,4%. “Dari sisi investasi yang tercermin dalam PMTB tahun 2010 pertumbuhannya mencapai 8%-9%. Pada 2011 ditarget bisa tumbuh 11%,” ujarnya.

Ia memaparkan, investasi tersebut diharapkan banyak disumbang dari swasta, baik melalui Penerimaan Modal Asing (PMA) maupun Penerimaan Modal Dalam Negeri (PMDN). “Dengan demikian Pemerintah optimis pertumbuhan bisa mencapai 6% pada 2010, dan pada 2011 mencapai 6,4%,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×