Reporter: Nina Dwiantika |
JAKARTA. Hingga akhir 2010, Bank Indonesia (BI) mengalami defisit anggaran hingga Rp 29 triliun, turun 5,53% dari defisit 2009.
“Anggaran terbesar adalah untuk Operasi Pasar terbuka (OPT) senilai Rp 25 triliun, angka ini lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Tapi itu belum pasti, hasil lebih jelas masih menunggu audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),” ujar Direktur Direktorat Keuangan Intern Bank Indonesia Harti Haryani acara Seminar Laporan Keuangan Bank Sentral, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (FEUI).
Beban itu, harus ditanggung bank sentral untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tak bergerak liar. Sebelumnya, BI berkomitmen akan menjaga rupiah di level Rp 8.700 per dollar AS. Rupanya, hal itu harus dibayar mahal oleh bank sentral.
Informasi saja, saat 2008, dana OPT mencapai Rp 20,8 triliun dengan defisit anggaran Rp 28 triliun. Kemudian meningkat pada 2009 menjadi Rp 22 triliun dengan defisit anggaran Rp 30,7 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News