kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Gawangi rupiah, BI harus rogoh kocek hingga Rp 7 triliun


Kamis, 21 April 2011 / 11:22 WIB
Gawangi rupiah, BI harus rogoh kocek hingga Rp 7 triliun
ILUSTRASI. Berikut kurs dollar rupiah di BCA hari ini, Kamis 9 Juli 2020.


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS harus dibayar mahal oleh Bank Indonesia (BI). Hingga triwulan pertama 2011, bank sentral harus merogoh kocek hingga Rp 7 triliun sebagai ongkos moneter.

BI mengakui kurs rupiah menguat seiring dengan banyaknya aliran modal asing (capital inflow). Deputi Gubernur Bank Indonesia, Ardhayadi Mitroadmodjo mengatakan, meski dana yang dikeluarkan sangat besar, kebijakan tersebut masih masuk dalam parameter BI.

Selama ini, anggaran BI yang paling besar adalah beban operasi moneter di mana mencakup beban pengelolaan devisa untuk menstabilkan nilai rupiah melalui intervensi.

Bahkan, menjelang investment grade, BI memperkirakan dana asing yang mengalir ke Indonesia masih deras. Sebagai otoritas moneter, BI akan terus memantau pergerakan rupiah agar tak terlalu liar. "BI memang tidak mencari laba tapi harus bisa mengelola defisit dan surplus," ujarnya.

"BI memang tidak mencari laba tapi harus bisa mengelola defisit dan surplus," ujar Ardhayadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×