kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2 Rekor terkait Covid-19 dan kecemasan korban jatuh lebih banyak


Kamis, 01 Juli 2021 / 10:01 WIB
2 Rekor terkait Covid-19 dan kecemasan korban jatuh lebih banyak
ILUSTRASI. Pada Rabu (30/6/2021), kasus aktif dan kasus konfirmasi postif Covid-19 di Indonesia kembali mencapai rekor tertinggi. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Rabu (30/6/2021), kasus aktif dan kasus konfirmasi postif Covid-19 di Indonesia kembali mencapai rekor tertinggi selama pandemi. 
Presiden Joko Widodo menyebutkan, tingginya kasus aktif terjadi akibat kenaikan mobilitas masyarakat saat libur Idul Fitri sekaligus penyebaran varian baru virus corona. 

Menurut dia, angka kasus aktif melonjak tajam hingga 2 kali lipat dibandingkan bulan Mei 2021. 

"Begitu ada liburan, liburan Lebaran kemarin plus varian baru, hari ini kita naik melompat dua kali lipat lebih menjadi 228.000," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (30/6/2021). 

Jokowi mengatakan, kasus aktif Covid-19 di Tanah Air juga sempat meninggi pada akhir Januari hingga awal Februari lalu. 

Baca Juga: Kasus Covid-19 melonjak, Ganjar Pranowo minta 7.000 RT lakukan lockdown

Sementara, dalam waktu empat bulan atau tepatnya 18 Mei 2021, kasus aktif virus corona berhasil turun di angka 87.000 kasus. 

Kini, kasus aktif kembali melonjak tinggi. Jokowi pun mewanti-wanti seluruh pihak untuk berhati-hati. 

"Inilah yang saya sampaikan kita harus hati-hati, kita harus tetap waspada, kita tidak boleh lengah," ujarnya. 

Tertinggi selama pandemi 

Pemerintah melaporkan kasus aktif Covid-19 saat ini mencapai 239.368 kasus pada Rabu (30/6/2021). Kemudian, ada penambahan 21.807 kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir. 

Kedua angka tersebut merupakan angka kasus konfirmasi positif dan kasus aktif yang tertinggi atau rekor sejak kasus Covid-19 pertama kali terkonfirmasi pada 2 Maret 2020. 

Baca Juga: Keterisian kasur rumah sakit sudah 72%, Jokowi: Hati-hati

Dengan penambahan tersebut, tercatat ada 2.178.272 kasus Covid-19 di Tanah Air. Dalam data yang sama juga dilaporkan penambahan 467 kasus kematian akibat Covid-19, sehingga total pasien Covid-19 meninggal dunia menjadi 58.491 orang. 

Sementara itu, pasien Covid-19 sembuh bertambah 10.807 orang, sehingga jumlahnya menjadi 1.880.413 orang. Saat ini ada 130.443 kasus suspek Covid-19 di Tanah Air. 

Kasus Covid-19 telah menyebar di 510 kabupaten/kota di 34 provinsi. 

Dipredikasi makan banyak korban 

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia diprediksi akan mencapai pada puncaknya pada bulan Juli dan melandai di awal Oktober 2021 jika pemerintah tidak membuat kebijakan yang lebih ketat. 

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman memprediksi hal ini melalui perhitungannya dengan kondisi Indonesia tetap menerapkan kebijakan PPKM mikro dan 95 persen masyarakat memakai masker. 

Namun, ia mengatakan, akan ada dampak dan korban yang banyak sebelum Indonesia mengalami penurunan kasus Covid-19. 

Baca Juga: UPDATE Corona DKI Jakarta, Rabu (30/6): Tambah 7.680 sehingga total 70.039 kasus

"Kita baru berakhir, melandainya di September loh, mungkin awal Oktober mulai agak landai," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/6/2021). 

Dicky kemudian menyampaikan, puncak kasus lonjakan Covid-19 dapat terjadi di akhir bulan Juli hingga awal Agustus 2021. 

Berdasarkan data hasil perhitungannya, pada 5 Juli sampai 11 Agustus akan menjadi masa puncak lonjakan kasus dengan prediksi sekitar 500.000-an orang per hari yang terinfeksi Covid-19. 

Sedangkan, prediksi angka kematian akibat Covid-19 akan mencapai masa puncak di tanggal 21 Juli hingga 2 Agustus dengan perkiraan kasus mencapai 2.300 orang per hari. 

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Rabu (30/6): Vaksinasi bertambah 1,11 juta dosis

"Dengan skenario saat ini, kita akan pada puncak akhir Juli itu, angka kematian bisa 2.000-an per hari dan dengan kasus infeksi udah di atas 200 ribu perhari, dan udah kolaps ya dan itu berlangsung bisa dua, tiga minggu," ujar Dicky. 

Melalui perhitungan tersebut, ia menyarankan agar pemerintah mengambil opsi lockdown khususnya di Pulau Jawa. Menurut dia, opsi tersebut dapat mencegah ambruknya sistem kesehatan dan mencegah kematian akibat Covid-19. 

“Jadi lockdown ini memang menjadi senjata mencegah semakin ambruknya sistem kesehatan dan semakin banyaknya kematian,” kata Dicky.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "UPDATE: 2 Rekor Terkait Covid-19 dan Kekhawatiran Kian Banyak Korban"
Penulis : Rahel Narda Chaterine
Editor : Krisiandi

Selanjutnya: Pedagang pasar minta pasar tak ditutup saat PPKM darurat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×