kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

11 Fakta soal vaksin Covid-19 Zifivax, belum banyak yang kenal


Jumat, 08 Oktober 2021 / 07:16 WIB
11 Fakta soal vaksin Covid-19 Zifivax, belum banyak yang kenal
ILUSTRASI. BPOM kembali menerbitkan penggunaan izin darurat atau emergency use uuthorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 baru bernama Zifivax. REUTERS/Manaure Quintero


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada Kamis (7/10/2021), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menerbitkan penggunaan izin darurat atau emergency use uuthorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 baru bernama Zifivax. 

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, EUA untuk vaksin Covid-19 Zifivax diberikan setelah dilakukan serangkaian uji pre-klinik dan uji klinik untuk menilai keamanan, imunogenisitas, dan efikasi atau khasiat dari vaksin Zifivax. 

EUA untuk Zifivax juga diterbitkan setelah melalui pengkajian secara intensif oleh BPOM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan ITAGI terkait dengan keamanan, efikasi, dan mutu vaksin. 

Berikut 11 fakta mengenai vaksin Covid-19 Zifivax:

1. Pemegang izin penggunaan darurat atau EUA untuk Zifivax

PT. Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) merupakan perusahaan swasta nasional sebagai pemegang EUA Zifivax. 

Baca Juga: Alasan vaksin Zifivax diberikan sebanyak tiga dosis

2. Pengembang Zifivax

Zifivax merupakan vaksin yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. 

3. Platform yang digunakan vaksin Zifivax

Zifivak menggunakan vaksin Covid-19 dengan platform rekombinan protein sub-unit. 

4. Usia yang boleh menggunakan vaksin Covid-19 Zifivax

Vaksin Zifivax digunakan pada orang berusia 18 tahun ke atas. 

5. Dosis vaksin Zifivax 

Vaksin Zifivax diberikan sebanyak tiga kali suntikan secara intramuskular. Dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL). 

Baca Juga: Bertambah, kini ada 10 macam vaksin Covid-19 yang dapat izin penggunaan di Indonesia

6. Interval pemberian Zifivax

Zifivax diberikan dengan interval pemberian satu bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya.   

7. Vaksin Zifivax telah melalui uji klinik

Vaksin Zifivax telah melalui tahap uji klinik fase tiga pada sekitar 28.500 subjek uji. Indonesia adalah salah satu senter pelaksanaan uji klinik tahap tiga tersebut, selain Uzbekistan, Pakistan, Equador, dan China. 

Jumlah subjek uji dari Indonesia yang berpartisipasi dalam studi klinik vaksin ini adalah sekitar 4.000 subjek uji. 

Baca Juga: Moderna akan investasikan US$ 500 juta untuk bangun pabrik vaksin Covid-19 di Afrika

8. Efek samping usai pemberian vaksin Zifivax

Dari hasil uji klinik yang dilakukan, pemberian vaksin Zifivax secara umum dapat ditoleransi dengan baik. Efek samping lokal yang paling sering terjadi adalah timbul nyeri pada tempat suntikan, sementara efek sistemik yang paling sering terjadi adalah sakit kepala, kelelahan, demam, nyeri otot (myalgia), batuk, mual (nausea), dan diare dengan tingkat keparahan grade satu dan dua. 

9. Respons vaksin Zifivax

Hasil studi klinik fase satu dan dua pada populasi dewasa usia 18–59 tahun menunjukkan respons imunogenisitas pada 14 hari setelah vaksinasi lengkap. 

Respons tertinggi ditunjukkan pada pemberian Zifivax dosis rendah dengan tiga kali vaksinasi berdasarkan pengukuran antibodi netralisasi dengan seroconversion rate dan Geometric Mean Titer (GMT) adalah 83,22 persen dan 102,5, serta pengukuran Receptor-Binding Domain (RBD) binding protein antibody dengan seroconversion rate dan GMT adalah 99,31 persen dan 1782,26. 

10. Efikasi vaksin Zifivax

Untuk hasil pengkajian efikasi, data interim uji klinik fase 3 menunjukkan efikasi yang baik dari vaksin Zifivax, termasuk terhadap virus SARS CoV-2 varian Alfa (92,93 persen), Gamma (100 persen), Delta (77,47 persen), dan Kappa (90,0 persen). 

Efikasi vaksin mencapai 81,71 persen dihitung mulai 7 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap atau mencapai 81,4 persen bila dihitung mulai 14 hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap. 

Berdasarkan analisis pada beberapa rentang usia, efikasi vaksin pada populasi dewasa usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, populasi lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 87,58 persen, dan untuk populasi Indonesia secara keseluruhan adalah 79,88 persen. 

11. Vaksin Zifivax belum diindikasikan untuk penggunaan booster

Saat ini, vaksin Zifivax belum diindikasikan untuk penggunaan booster.  Ke depannya apabila akan digunakan sebagai vaksin booster, baik vaksin Zifivax maupun vaksin lainnya harus melalui uji klinik booster yang dilakukan setelah diketahui data respons imun persisten dari uji klinik primer. 

Penggunaan vaksin dengan indikasi booster dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan BPOM.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanya Jawab Seputar Vaksin Covid-19 Zifivax"
Penulis : Wahyuni Sahara
Editor : Wahyuni Sahara

Selanjutnya: Vaksin Covid-19 Zifivax berpotensi jadi booster, ini penjelasan BPOM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×