Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, Pemerintah Indonesia telah mendapatkan data mengenai sebelas warga negara Indonesia yang berada di Kota Marawi, Filipina Selatan.
Saat ini, Pemerintah Indonesia tengah mengupayakan kepulangan mereka ke Indonesia.
"Sekarang sedang diupayakan supaya bisa segera dipulangkan ke Tanah Air," ujar Setyo, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/5).
Setyo memastikan bahwa para WNI itu masuk ke Filipina secara legal untuk berdakwah.
Mereka tidak termasuk dalam kelompok militan Maute yang menyerbu kota Marawi.
"Sebelas orang ini dalam kondisi baik," kata Setyo.
Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, para WNI adalah anggota Jamaah Tablig (JT) dari beberapa kota yang berada di Marawi dalam rangka berdakwah.
Menurut dia, sepuluh dari sebelas WNI dipastikan sebagai anggota JT yang sedang menjalankan dakwah selama 40 hari.
"Satu orang lagi adalah WNI yang telah menikah dengan warga setempat dan sudah cukup lama tinggal di kota Marawi," kata Arrmanatha.
Konsulat Jenderal Indonesia sudah berkordinasi dengan kepolisian provinsi Lanao del Sur di Marawai untuk melindungi para WNI itu.
Kesepuluh WNI itu adalah Denny Purwasubekti, Handris, Slamet Riyadi Winoto, Ahmad Wahyudi, Della Sunjaya, dan Andri Supriyanto semuanya berasal dari Bandung.
Sementara Ahmad Saran dan Wawan Sadira adalah kakak beradik asal Tasikmalaya. Yusup Burhanudin dari Bogor, Hery Endang dari Karawang, dan Wifiek Gunawan yang berasal dari Kendari. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News