Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku selama 10 tahun terakhir, dirinya menjaga jarak dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu dilakukan untuk menghindari tudingan intervensi terhadap institusi penyelenggara pemilu tersebut.
Sebab, menurut SBY, masyarakat kita masih belum faham mengenai pelaksanaan pemilu yang dilakukan oleh KPU. Menurutnya masyarakat pasti akan menganggap KPU berpihak kepada pemerintah jika dirinya menjalin komunikasi apalagi dekat dengan KPU.
Apalagi selain menjadi presiden, SBY juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Ia menegaskan, KPU itu bersifat nasional dan mandiri, alias independen. "Bagi yang belum memahami pasti ada kecurigaan," ujar SBY, Selasa (14/10) di Istana Negara, Jakarta.
Hal itu disampaikan SBY ketika memberikan sambutan dalam acara peresmian rapat pimpinan KPU, dalam rangka evaluasi dan pelaporan pelaksanaan Pemilu. Ia menambahkan, menjadi anggota KPU memang berat karena tanggung jawab dan anggapan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, SBY juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada KPU. Menurutnya KPU telah menjalankan tugasnya dengan baik hingga terpilihnya anggota legislatif, serta presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News