kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   -8.000   -0,42%
  • USD/IDR 16.411   60,00   0,37%
  • IDX 7.615   71,26   0,94%
  • KOMPAS100 1.060   12,24   1,17%
  • LQ45 803   8,71   1,10%
  • ISSI 254   2,19   0,87%
  • IDX30 416   4,77   1,16%
  • IDXHIDIV20 477   5,07   1,07%
  • IDX80 120   1,30   1,09%
  • IDXV30 123   1,76   1,45%
  • IDXQ30 132   1,14   0,87%

10 Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2025, Mana Pulau yang Mendominasi?


Selasa, 29 Juli 2025 / 04:30 WIB
10 Provinsi dengan Tingkat Kemiskinan Tertinggi 2025, Mana Pulau yang Mendominasi?
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) merilis daftar provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi pada 2025, baik dari segi jumlah maupun persentase. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis daftar provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi pada 2025, baik dari segi jumlah maupun persentase. 

Hal tersebut diketahui setelah BPS mempublikasikan "Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2025". 

Berdasarkan laporan BPS, Jumat (25/7/2025), persentase penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 8,47%. Jumlah ini turun 0,10% poin terhadap September 2024 dan turun 0,56% poin terhadap Maret 2024. 

Sementara itu, jumlah penduduk miskin pada Maret 2025 mencapai 23,85 juta orang atau turun 0,20 juta orang terhadap September 2024 dan lebih rendah 1,37 juta orang terhadap Maret 2024. 

“Secara umum, pada periode Maret 2014-Maret 2025, tingkat kemiskinan di Indonesia menunjukkan tren penurunan, baik dari sisi jumlah maupun persentase, kecuali pada Maret 2015, Maret 2020, September 2020, dan September 2022,” tulis BPS dalam laporannya. 

“Tingkat kemiskinan tertinggi selama periode tersebut tercatat pada Maret 2015, dengan jumlah penduduk miskin mencapai 28,59 juta orang atau 11,22%,” tambah badan tersebut. 

Baca Juga: BPS Mencatat Angka Kemiskinan di Indonesia Capai 23,85 Juta Orang Pada Maret 2025

10 provinsi paling miskin di Indonesia pada 2025 versi BPS 

BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach) untuk mengukur tingkat kemiskinan di Indonesia. 

Berdasarkan pendekatan tersebut, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur menurut garis kemiskinan. 

Untuk diketahui, garis kemiskinan terdiri dari dua komponen, yaitu garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM). 

GKM merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kkalori per kapita per hari.   

Paket komoditas kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditas (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). 

Sementara itu, GKBM adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan. 

Baca Juga: BPS: Kemiskinan di Kota Naik, Sementara di Desa Justru Mengalami Penurunan

Penghitungan garis kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. 

Berdasarkan perhitungan BPS, berikut sepuluh provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi pada Maret 2025: 

Jumlah penduduk miskin berdasarkan provinsi: 

  1. Jawa Timur: 3.875.880 orang
  2. Jawa Barat: 3.654.740 orang
  3. Jawa Tengah: 3.366.690 orang
  4. Sumatera Utara: 1.140.250 orang
  5. Nusa Tenggara Timur (NTT): 1.088.780 orang
  6. Sumatera Selatan: 919.600 orang
  7. Lampung: 887.020 orang
  8. Banten: 772.780 orang
  9. Aceh: 704.690 orang
  10. Sulawesi Selatan: 698.130 orang.

Baca Juga: Fenomena Rojali Kian Nyata, BPS Mencatat Orang Kaya Makin Menahan Belanja




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×