kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stok vaksin terbatas, prioritas vaksinasi akan diberikan kepada lansia dan guru


Senin, 29 Maret 2021 / 22:46 WIB
Stok vaksin terbatas, prioritas vaksinasi akan diberikan kepada lansia dan guru
ILUSTRASI. Warga negara asing yang menetap di Bali menjalani vaksinasi COVID-19 di wilayah Sanur, Denpasar, Bali,


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa adanya embargo vaksin AstraZeneca di India lantaran terjadi kenaikan kasus di sana. Budi menambahkan, vaksin AstraZeneca dan Novavax sendiri diproduksi cukup besar di India.

Lantaran hal tersebut maka diprediksi pengiriman vaksin AstraZeneca ke Indonesia melalui jalur COVAX-GAVI terjadi penundaan.

Terkait stok vaksin yang perlahan menipis lantaran adanya penundaan pengiriman dari negara produksi, Juru Bicara (Jubir) Vaksin dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pemberian vaksin kepada kelompok lansia dan guru.

Baca Juga: Efektifkan vaksin yang ada, epidemiolog: Berikan kepada kelompok rawan

"Kita akan prioritaskan pada sasaran prioritas yaitu lansia dan guru ya," kata Nadia kepada Kontan.co.id pada Senin (29/3).

Adanya keterbatasan stok vaksin saat ini tak ditampik tentu akan berpengaruh pada laju vaksinasi. Nadia menambahkan akan ada penurunan laju vaksinasi lantaran stok yang terbatas.

"Pasti upaya laju vaksinasi menjadi tidak optimal yang rencananya kita akan meningkatkan laju vaksinasi sampai 1 juta, jadi pasti akan ada penurunan. Kita punya total masih bulk sekitar 23 juta dosis di Biofarma," ungkap Nadia.

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir menyampaikan, Indonesia saat ini termasuk cukup terdepan dalam program vaksinasi. Di mana per 27 Maret lalu sudah ada 10,4 juta dosis vaksin yang sudah diberikan kepada masyarakat.

Kecepatan laju vaksinasi juga sudah meningkat dari awalnya hanya 100.000 hingga 200.000 suntikan per hari, kini sudah menyentuh 500.000 suntikan saban harinya.

Baca Juga: Wall Street melemah, dipicu koreksi saham bank karena kekhawatiran default hedge fund

"Kita nggak mau nanti kecepatan ini terganggu karena supply vaksin yang diharapkan dari COVAX facility ini delay sehingga kecepatannya terganggu. Kami minta beberapa lembaga terkait untuk diplomasi terutama dengan India yang jadi produsen terbesar," jelasnya.

Kembali Honesti menyebut untuk mengatasi adanya embargo vaksin di beberapa negara terutama India, dampak dari meningkatnya kasus Covid-19 di sana, diperlukan adanya dukungan diplomasi dari Kementerian dan Lembaga terkait, memastikan agar supply vaksin untuk Indonesia tidak terganggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×