kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rekanan di Saudi heran First Travel bangkrut


Jumat, 25 Agustus 2017 / 10:47 WIB
Rekanan di Saudi heran First Travel bangkrut


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ahmed Saber, pengusaha hotel Dyar Al-Manasik di Jeddah menyebut dua bos First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan memang bergaya hidup mewah.

Hal tersebut terlihat dari media sosial yang menampilkan foto-foto mereka saat liburan ke luar negeri dengan fasilitas mewah. Saber pernah diajak berlibur ke Indonesia sebagai balasan mengajak Andika dan Anniesa berlibur di Arab Saudi.

"Saya lihat cara hidup Andika. Sepertinya ia punya uang yang banyak. Tapi saya tidak tahu di mana saja ia berbisnis," kata Saber dalam wawancara "Rosi" di Kompas TV, Kamis (24/8) malam.

Melihat kemewahan pasangan suami-istri tersebut, Saber percaya bahwa keduanya memiliki usaha yang sukses. Bahkan, Saber menganggap Andika punya bisnis lain di luar agen perjalanan umrah.

Saat kunjungan ke luar negeri, khususnya Arab Saudi, Andika dan Anniesa selalu meminta fasilitas kelas VIP atau private.

Oleh karena itu, setiap kali keduanya datang ke negaranya, Saber selalu menyediakan hotel terbaik dan mobil mewah untuk menjemput mereka di bandara.

"Pertama saya kenal dekat Andika, tidak ada tanda dia akan bangkrut," kata Saber.

Pembayaran fasilitas hotel untuk jemaah awalnya lancar-lancar saja. Pada 2016, pembayaran mulai terhambat walau hanya sebulan.

Namun, kejanggalan bisnis antara dua pihak itu mulai terlihat pada 2017. Saber mengaku tak lagi menerima pembayaran dari Andika sejak Maret 2017 hingga saat ini yang totalnya mencapai Rp 25 miliar.

"Setiap saya tanyakan Andika soal pelunasan pembayaran, alasannya selalu ada saja," kata Saber.

Andika, kata Saber, pernah bercerita padanya bahwa asosiasi di Indonesia ingin membekukan First Travel karena paket umrah yang dijual terlalu murah.

Dua hari sebelum Andika ditangkap, Saber menghubunginya dan meminta bertemu. Namun, Andika menghindar.

Pada 8 Agustus 2017, Andika mengirim pesan singkat kepada Saber bahwa dirinya tengah berada di Kementerian Agama untuk mengurus pembekuan First Travel.

Kemudian Andika kembali mengiriminya pesan singkat, mengabarkan bahwa dirinya ditangkap polisi. Saber mengatakan, meski ditangkap, Andika menjanjikan bahwa utang-utang tersebut akan dilunasi.

"Jadi saya tidak percaya di tabungan hanya Rp 1 juta. Pasti ada uang," kata Saber.

Saat ini, Saber tengah berupaya mendapatkan aset-aset Andika. Padahal, aset tersebut telah disita Polri dalam rangka menelusuri dugaan pencucian uang.

Rencananya, Saber akan melaporkan Andika ke pengadilan di Arab Saudi, bukan ke kepolisian. Saber juga meminta agar Pemerintah Indonesia ikut membantu menyelesaikan masalah ini.

"Karena urusan pengadilan antara Arab dan Indonesia akan sangat lama dan susah," kata dia. (Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Artikel ini sudah tayang sebelumnya di Kompas.com, berjudul: Lihat Gaya Hidup Bosnya, Rekanan di Saudi Heran First Travel Bangkrut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×