kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program perhutanan sosial meluncur akhir Oktober


Selasa, 10 Oktober 2017 / 15:46 WIB
Program perhutanan sosial meluncur akhir Oktober


Reporter: Agus Triyono | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memastikan program perhutanan sosial bisa mulai dijalankan akhir bulan ini. Program ini membuka kesempatan bagi masyarakat di sekitar hutan untuk mengajukan hak pengelolaan area hutan kepada pemerintah.

Darmin Nasution, Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan, sekarang sudah ada 51 lokasi yang siap melaksanakan program tersebut. Ke-51 daerah tersebut saat ini lahan dan persiapannya sudah matang.

"Tim presiden tadi usul mulai diresmikan akhir Oktober ini, dan sekarang sedang diurut mana yang akan diresmikan terlebih dulu," katanya, usai melaporkan persiapan program tersebut ke Presiden Jokowi, Selasa (10/10).

Pemerintah telah menyiapkan 12 juta hektare (ha) lahan untuk didistribusi ke masyarakat dalam program perhutanan sosial. Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa waktu lalu mengatakan, lahan tersebut berada di antaranya; Purwakarta seluas 1.836 ha dan Pemalang seluas 699 ha. "Selain itu, ada juga di Tanah laut, Pelawan dan Musi Rawas," katanya.

Darmin mengatakan, agar Program Perhutanan Sosial yang dijalankan pemerintah nantinya bisa memberi manfaat maksimal ke masyarakat pihaknya akan mengatur; perhutanan sosial yang dilakukan masyarakat nantinya harus dilakukan secara berkelompok atau kluster.

Dengan pengelompokan tersebut Darmin bilang, masyarakat bisa mendapat banyak keuntungan. Pemerintah bisa memberikan bantuan bibit bagus kepada mereka. Kedua, mempermudah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu permodalan mereka dalam melaksanakan program perhutanan sosial. Sedangkan keuntungan ketiga, masyarakat bisa dibukakan pasar atas produk yang mereka hasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×