kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah akui perusahaan turut padamkan api


Rabu, 09 September 2015 / 19:15 WIB
Pemerintah akui perusahaan turut padamkan api


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengancam akan mencabut izin 10 perusahaan perkebunan dan kehutanan yang terbukti membuka hutan dengan membakar atau lalai mengendalikan kebakaran di wilayah mereka.

Kendati begitu, KLHK juga mengakui ada sejumlah perusahaan yang turut membantu pemerintah dalam mengendalikan titik api. Bantuan tersebut berupa penyediaan helikopter untuk patroli dan pengeboman air dari udara.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan ada sejumlah perusahaan justru berperan besar membantu pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Mereka juga menerjunkan pasukan pemadam kebakarannya untuk memadamkan api.

Berkat bantuan sejumlah perusahaan ini, pemerintah bisa mengendalikan eskalasi kebakaran kendati sampai saat ini kebakaran masih saja belum bisa dijinakkan. “Saya tahu persis beberapa perusahaan di Riau kerja keras," ujar Siti, Rabu (9/9).

Menurut Siti, langkah tegas pemerintah saat ini kepada pembakar lahan tidak ditujukan untuk mematikan dunia usaha. Melainkan untuk menata agar pengelolaan lahan dan hutan menjadi semakin baik.

Dia juga mengingatkan, setiap pemegang izin perkebunan dan hutan harus menjaga konsesinya dari ancaman kebakaran. Ia meminta agar perusahaan swasta tidak berkecil hati dan merasa diserang pemerintah.

Sebab tujuan pemerintah adalah membereskan dan menertibkan. Sejumlah langkah yang diambil perusahaan dalam mengendalikan kebakaran akan menjadi pertimbangan pemberian sanksi jika terjadi kasus kebakaran di konsesi perusahaan tersebut.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Tony Wenas menuturkan pihaknya siap membantu pemerintah untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan.

Selain menyediakan helikopter, RAPP menyiapkan sejumlah peralatan dan pasukan pemadam kebakaran. Tony bilang, APRIL yang merupakan induk dari  RAPP sampai saat ini telah menginvestasikan lebih dari US$ 6 juta untuk peralatan pemadaman kebakaran dengan biaya perawatan berkisar US$ 1 juta-US$ 2 juta per tahun.

APRIL juga mengalokasikan lebih dari US$ 2 juta untuk biaya operasi pasukan pengendalian kebakaran. Selain itu, APRIL sudah melatih lebih dari 700 Masyarakat Peduli Api (MPA).

Tony menjelaskan, pihaknya mengedepankan pendekatan pencegahan untuk pengendalian kebakaran. Untuk itu, RAPP menjalin kemitraan dengan masyarakat dan mengembangkan inisiatif Desa Bebas Kebakaran. Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam pengendalian kebakaran.

Melalui program itu masyarakat setempat disediakan berbagai peralatan dan penyuluhan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pengendalian kebakaran. Masyarakat juga dibukakan akses untuk sistem pertanian berkelanjutan. Bagi Desa yang berhasil mencegah kebakaran, RAPP menyediakan dana infrastruktur sebesar Rp 100 juta sebagai penghargaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×