kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Menkeu, BI, OJK, & LPS gelar pertemuan dengan lebih dari 40 institusi keuangan


Jumat, 11 Mei 2018 / 21:56 WIB
Menkeu, BI, OJK, & LPS gelar pertemuan dengan lebih dari 40 institusi keuangan
ILUSTRASI. Keterangan pers jajaran Kementerian Keuangan


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menggelar pertemuan dengan lebih dari 40 institusi keuangan di Gedung Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu) hari ini, Jumat (11/5). Dalam pertemuan tersebut, Menkeu memberikan informasi perkembangan ekonomi Indonesia terkini.

Pertemuan itu turut dihadiri pula oleh Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan

"Lebih dari 40 institusi saya undang tujuannya memberikan update perkembangan ekonomi terkini di sektor keuangan, capital market dan surat berharga. Ini untuk memberikan keyakinan dan untuk menjaga stabilitas ekonomi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut, Jumat (11/5).

Menurut Sri Mulyani, para pelaku pasar melihat gejolak yang terjadi belakangan ini, dipicu oleh kondisi eksternal. Sebaliknya, pelaku usaha optimistis terhadap ekonomi dalam negeri.

Tak hanya itu, pelaku pasar juga menanyakan kebijakan seperti apa dan bagaimana koordinasi regulator dalam menghadapi situasi seperti saat ini.

Dari sisi APBN, pelaku pasar juga turut menanyakan outlook harga minyak hingga subsidi plus proyeksi defisit anggaran tahun ini.

Agus Martowardojo menambahkan, pelaku pasar sependapat bahwa kondisi fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat. Hal itu terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2018 5,06% tertinggi di pola musiman pertama sejak 2015.

Meski begitu, pelaku pasar juga memahami adanya tantangan eksternal, terutama peningkatan suku bunga Bank Sentral AS, kenaikan harga minyak mentah, dan meningkatnya risiko geopolitik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×