kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga daging ayam makin mahal jelang Idul Adha


Jumat, 27 September 2013 / 07:50 WIB
Harga daging ayam makin mahal jelang Idul Adha
ILUSTRASI. Pada Selasa (17/5/2022), Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi merilis Program MigorRakyat. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BANDUNG. Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi mulai beranjak naik, padahal hari raya Iduladha 1314 Hijriah masih sekitar dua minggu lagi. Para pedagang sudah mematok harga antara Rp 32.000 hingga Rp 35.000 per kilogram.

"Sebenarnya minggu kemarin harganya berangsur turun menjadi Rp 30.000 tapi sekarang jelang hari lebaran haji naik lagi," kata  salah seorang pedagang di Pasar Atas, Syamsudin (40), di kiosnya, Kamis (26/9/2013).

Menurutnya kenaikan harga ayam memang kerap terjadi setiap jelang hari raya Idulfitri maupun Iduladha. Kenaikan itu menurut perkiraaannya karena ada permainan dari bandar. "Sekarang harga ayam hidup mencapai Rp 25.000 per ekornya. Padahal, sebelumnya saya membeli ayam potong seharga Rp 20.000 per ekor," ujar Syamsudin.

Kondisi harga sekarang ini, diakuinya akan terus merangkak naik hingga mendekati Iduladha, bahkan tidak menutup kemungkinan harganya bisa menembus Rp 40.000 per kg seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Di kiosnya kini harga daging ayam dipatok Rp 32.000 hingga Rp 35.000 per kg. Itu dilakukannya sebagai upaya antisipasi harga yang akan terus merangkak naik.

"Kalau saya menjualnya dengan harga yang tidak disesuaikan pasti saya akan rugi nanti saat beli dari pemasok. Tapi pedagang lain telah terlebih dulu menaikkan harga," ujarnya.

Kenaikan harga ayam juga sudah dilakukan oleh Hasan (37) pedagang di Pasar Antri. Menurutnya harga daging ayam dijualnya  pada kisaran yang sama dengan di Pasar Atas, yakni di atas Rp 30.000 hingga Rp 35.000 per kg

"Memang banyak pembeli yang merasa kesal dengan kenaikan ini. Tapi mau bagaimana lagi, dan ini memang sudah menjadi kebiasaan setiap jelang hari raya harga-harga selalu naik," ujarnya.

Sementara itu salah seorang pembeli, Lia Nurlia, (40), mengaku kaget mengetahui harga ayam kembali naik. Padahal, beberapa waktu lalu harganya sempat turun meski dinilai masih cukup tinggi.  "Mungkin kalau hanya untuk keperluan rumah tangga, tidak akan terasa dengan kenaikan dua ribu atau tiga ribuan. Tapi kalau bagi yang membuka rumah makan seperti saya, akan terasa sekali kenaikannya," ujar pemilik rumah makan di kawasan Citeureup saat ditemui di Pasar Atas.

Karena itu Lia berharap pemerintah perlu segera bertindak agar kenaikan harga daging ayam ini bisa terkendali. Apalagi hari raya Iduladha masih dua minggu lagi, yang tentunya kenaikan itu akan terus merangkak. "Yang saya tahu harga ayam itu masih di kisaran Rp 30.000 per kilogram, eh sekarang sudah naik lagi," katanya.

Lia menambahkan, dirinya tidak mengetahui secara persis alasan naiknya harga daging ayam. Namun diakuinya, kalau kenaikan itu memang kerap terjadi jelang hari raya maupun hari besar lainnya. "Saya sebagai konsumen tentu tidak dapat berbuat banyak dan terpaksa harus membeli meski harga mahal karena memang kebutuhan warung," ujarnya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×