Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Daya beli petani nasional Mei 2017 sedikit mengalami peningkatan. Hal tersebut terindikasi dari peningkatan tipis nilai tukar petani (NTP) nasional bulan lalu.
NPT merupakan perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat daya beli petani di perdesaan. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat daya beli petani.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, NTP nasional Mei 2017 sevesar 100,15. Angka itu naik 0,14% dibanding bulan sebelumnya. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, dilihat berdasarkan subsektornya, hampir seluruhnya mengalami kenaikan, kecuali NTP perkebunan dan NTP perikanan budidaya.
Lebih lanjut ia mengatakan, NTP tanaman pangan naik 0,85% dari bulan sebelumnya. "Komoditas yang pengaruhi kenaikan itu antara lain adalah harga gabah, jagung, dan ketela pohon," kata Suhariyanto, Jumat (2/6).
Ia juga menyebut, NTP hortikultura mengalami kenaikan 0,12% karena kenaikan cabai merah dan beberapa buah-buahan. NTP peternakan juga tercatat naik 0,03% dan NTP perikanan tangkap naik 0,3%.
Adapun NTP perkebunan turun 0,68% karena penurunan harga komoditas karet, kakao, dan kelapa sawit. NTP perikanan budidaya juga turun 0,2%.
BPS juga mencatat nilai tukar usaha petani (NTUP) Mei 2017 0,49% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Adapun NTUP hampir sama dengan NTP, hanya saja indeks hatha yang dibayar mengacu pada indeks biaya produksi dan penambahan barang modal.
Berdasarkan subsektor, hampir seluruh NTUP mengalami kenaikan, kecuali NTUP perkebunan yang turun 0,39%. Sementara NTUP tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya masing-masing naik 1,29%, 0,55%, 0,26%, 0,29%, 0,51%, dan 0,12%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
