kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Daftar barang kena cukai makin banyak


Jumat, 03 November 2017 / 14:34 WIB
Daftar barang kena cukai makin banyak


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Daftar barang kena cukai tahun depan, bakal tambah panjang! Tak hanya mengutip cukai dari penggunaan bungkus plastik atau kresek serta menaikkan cukai rokok, pemerintah memastikan akan mengenakan cukai untuk cairan rokok elektronik (vape) serta menaikkan cukai untuk minuman beralkohol di 2018.

Direktur Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemkeu) Heru Pambudi mengatakan, likuid vape akan dikenai tarif cukai 57% dari harga jual eceran (HJE). "Cukai mulai akan diterapkan mulai 1 Juli 2018," tandas Heru, Kamis (2/11). Bersamaan

Pengenaan cukai atas cairan vape karena bahan dasar dari produk tersebut dari tembakau. Lantaran tembakau sudah menjadi objek cukai, pemerintah tidak perlu lagi mempersiapkan payung hukumnya.

Direktur Teknis dan Fasilitas Cukai Marizi Z Sihotang menjelaskan, Ditjen Bea dan Cukai sempat dilema apakah vape barang kena cukai (BKC) atau bukan. Namun, setelah dilakukan penelitian dan uji laboratorium, DJBC memastikan cairan vape di pasar berbahan dasar tembakau. "Tak mungkin menggunakan bahan sintetis, karena harganya sangat mahal. Lebih murah pakai tembakau," terang Marizi.

Nantinya cukai akan dikenakan per mililiter (ml) dengan melihat HJE-nya. Kini DJBC tinggal menunggu keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk penetapan tarif cukai ini. Heru mengaku belum bisa memastikan potensi tambahan penerimaan cukai dari kebijakan ini. "Kami sedang coba hitung," ungkap Heru

Selain menambah objek cukai, pemerintah juga akan memperbesar tarif cukai minuman beralkohol produksi dalam negeri lokal. Kenaikan cukai alkohol dilakukan setelah sebelumnya pemerintah memutuskan menaikkan tarif cukai rokok rata-rata sebesar 10% mulai tahun depan.

Jika menilik catatan, pemerintah terakhir kali menaikkan tarif cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) pada tahun 2014.

Pada tahun itu, kenaikan tarif cukai diterapkan untuk semua golongan, golongan A (kadar alkohol kurang atau sama dengan 5%) golongan B (5–20%), dan golongan C (lebih dari 20%) dinaikkan antara Rp 2.000–Rp 9.000 per liter, dengan rata-rata kenaikan sekitar 11,66%.

Sementara untuk minuman keras produksi luar negeri, konsentrasi pemerintah ada pada bea masuk yang selama ini dikenakan berdasarkan persentase kali nilai pabean dan akan diubah ke spesifik. "Tarif cukai alkohol lokal sudah lama tak dinaikkan, apalagi kami dapat target tambahan dari minuman hampir Rp 1 triliun di 2018," kata Marizi.

Sesuai dengan anggaran tahun 2018, target setoran cukai sebanyak Rp 155,4 triliun, naik dari tahun 2017 sebesar Rp 153,16 triliun. Adapun, sampai akhir Oktober 2017, realisasi cukai baru tercapai 62% dari target.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×