kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cadev 2018 diprediksi berkisar US$ 128-135 miliar


Senin, 08 Januari 2018 / 21:32 WIB
Cadev 2018 diprediksi berkisar US$ 128-135 miliar


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat, cadangan devisa per Desember 2017 meningkat menjadi sekitar $130,2 miliar dari bulan November 2017 yang tercatat US$ 125,97 miliar. Peningkatan ini ditopang oleh penerbitan obligasi global sebesar US$ 4 miliar dalam rangka kebutuhan pendanaan (pre-funding) APBN 2018.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, terlepas dari penerbitan obligasi global itu, BI juga melakukan langkah-langkah stabilisasi rupiah, terindikasi dari pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,2% MoM dibandingkan bulan November.

Sementara dana asing cenderung masuk di pasar keuangan di mana foreign net buy pada pasar obligasi mencapai Rp 5,33 triliun meskipun foreign net sell tercatat di pasar saham sebesar Rp 4,3 triliun sepanjang bulan Desember yang lalu.

Dari operasi moneter BI sendiri, pada bulan Desember 2017, BI menyerap lelang SBBI valas sebesar US$ 240 juta, lebih rendah dari penyerapan lelang SBBI valas pada bulan sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta.

"Secara keseluruhan, level cadangan devisa tersebut cenderung aman dan sehat karena diperkirakan mencukupi pembiayaan sekitar 8,6 bulan impor atau sekitar 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (8/1).

Josua mengatakan, cadangan devisa pada tahun 2018 ini diperkirakan masih berkisar US$ 128-135 miliar di mana neraca pembayaran tahun ini diperkirakan surplus ditopang oleh kenaikan investasi baik portofolio maupun investasi langsung di sektor riil.

Pemerintah sendiri tahun ini berencana akan menerbitkan global bond dan sukuk global dimana permintaan investor global masih cukup tinggi seiring dengan perbaikan iklim investasi Indonesia pasca rating upgrade oleh S&P dan Fitch pada tahun lalu serta ekspektasi rating upgrade kembali oleh Moody's.

Dengan demikian, prospek investasi pada tahun ini pun cenderung masih baik mengingat fundamental ekonomi yang terus membaik. Defisit transaksi berjalan tahun 2017 dan 2018 diperkirakan masih dalam level yang sehat yakni <2% terhadap PDB.

"Selain itu stabilnya nilai tukar rupiah masih akan ditopang oleh ekspektasi kebijakan moneter BI yang diperkirakan netral," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×