kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Basis cukai sedikit, usulan ekstensifikasi muncul


Rabu, 01 Maret 2017 / 12:46 WIB
Basis cukai sedikit, usulan ekstensifikasi muncul


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pemerintah telah memproyeksikan defisit APBN sebesar 2,41% dari PDB pada tahun 2017. Ketua DPR RI Setya Novanto menjelaskan bahwa pemerintah harus mencari terobosan dalam meningkatkan penerimaan negara dan menempatkan reformasi perpajakan sebagai agenda utama dalam menekan defisit anggaran.

"Guna memastikan defisit dalam batas aman sesuai UU, maka perlu memastikan optimalisasi penerimaan negara," ujar Setya beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah akan terus berusaha memperbaiki kinerja penerimaan dan mengharapkan dukungan dari DPR untuk mendukung reformasi yang akan dilakukan Kementerian Keuangan

Berbagai strategi optimalisasi penerimaan negara, termasuk ekstensifikasi barang kena cukai menjadi pertimbangan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia menjelaskan bahwa kontribusi penerimaan cukai di Indonesia masih didominasi oleh cukai tembakau.

“Untuk cukai basisnya kan masih sangat sedikit. Sekarang ini yang paling menonjol dan diomongkan adalah tembakau,” tutur Sri Mulyani.

Beberapa waktu lalu, pemerintah telah mengusulkan penerapan cukai untuk plastik. Namun, sampai saat ini wacana tersebut belum terealisasi. Sri Mulyani menceritakan penerapan cukai plastik di negara lain untuk mengurangi penggunaan plastik yang berdampak langsung terhadap lingkungan.

"Di negara lain, cukai program yang didesain untuk disinsentif konsumsi. Kalau ingin kurangi konsumsi yang kurang baik seperti plastik," ujar Sri Mulyani.

Anggota Komisi XI DPR RI, M Misbakhun juga menyampaikan persetujuannya mengenai penambahan objek cukai. Misbakhun mengaku sudah mendapat informasi rencana penambahan objek cukai, yakni plastik.

Dalam konteks itu, Misbakhun mengatakan, Ditjen Bea Cukai seharusnya tak sekadar mengajukan satu objek, tapi beberapa objek. Usulan itu disampaikan Misbakhun dalam rapat dengar pendapat jajaran Ditjen Bea dan Cukai dengan Komisi XI DPR, ‎di Kompleks Parlemen, beberapa waktu lalu.

"Saya setuju kalau Ditjen menambah banyak cukai. Supaya Anda tak capek hanya mengurusi rokok dan etil alkohol saja. Saya dukung bila Anda minta dua, tiga, empat bahkan lebih objek cukai baru. Saya siap galang teman-teman di DPR agar disetujui," kata Misbakhun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×