Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Arus kas BUMN karya dikabarkan mulai seret. Hal ini berdasarkan laporan keuangan kuartal 3 217 beberapa emiten konstruksi BUMN.
Seretnya arus kas BUMN karya ini diduga karena peningkatan laba bersih tidak dibarengi cash flow yang sehat.
Seperti PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) arus kas bersih dari aktivitas operasi masih minus Rp 1,52 triliun.
Hal itu lantaran pembayaran kas kepada pemasok dan sub kontraktor lebih besar yakni Rp 11,8 triliun dibanding penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 11,7 triliun.
Aviliani, Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bilang untuk mengantisipasi hal ini, BUMN karya diminta banyak menggandeng swasta dalam menjalankan proyek.
"Terlalu banyak proyek dibebankan ke BUMN karya," kaya Avi kepada kontan.co.id setelah acara Indef, Selasa (12/12).
Dengan keterlibatan perusahaan konstruksi dari swasta yang optimal, diharapkan bisa mendiversifikasi risiko arus kas yang seret seperti yang terjadi saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News