kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Zulhas: Indonesia Ketinggalan Soal Pangan, 29 Tahun Fokus Demokrasi dan Infrastruktur


Rabu, 15 Januari 2025 / 16:58 WIB
Zulhas: Indonesia Ketinggalan Soal Pangan, 29 Tahun Fokus Demokrasi dan Infrastruktur
ILUSTRASI. Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia tertinggal dengan negara tetangga mengenai persoalan pangan.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan bahwa Indonesia tertinggal dengan negara tetangga mengenai persoalan pangan. Pasalnya, pertanian di tanah air belum memiliki pembaruan dan masih menggunakan peninggalan dari Presiden RI Ke-2 Soeharto.

“Memang 29 tahun ini kita fokus kepada dua, satu masalah demokrasi yang berubah-ubah dan sangat mahal yang kedua fokus infrastruktur, oleh karena itu soal pertanian itu jejak-jejak pak Harto yang ada, kita harus akui itu memang bagus,” ujarnya di Gedung IDN HQ, Jakarta, Rabu (15/1).

Zulhas mengungkapkan, jejak pertanian peninggalan Presiden Soeharto hingga saat ini belum mengalami pembaruan, mulai dari irigasi, pabrik pupuk hingga penyerapan hasil pertanian yang hanya dilakukan oleh Bulog.

Baca Juga: Arahan Prabowo, Badan Pangan Nasional Mulai Kemandirian Pangan dari Desa

Selain itu, kata Zulhas, bibit unggul yang dimiliki Indonesia juga tak mengalami pembaruan, sebab lembaga yang meneliti terkait bibit unggul hanya melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saja.

“Bibit unggul tidak ada yang baru sekarang yang meneliti tentang bibit sejak 15 tahun yang lalu tidak ada lagi bayangkan berapa tertinggalnya kita. Karena pertanian, lembaga-lembaga lain ngga boleh ada yang riset, riset hanya di BRIN,” ungkapnya.

Oleh karena itu, kata Zulhas, saat ini pemerintah fokus pada peningkatan ketahanan pangan yang terbukti menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni swasembada pangan.

“Oleh karena itu saya tahan bersama pak Prabowo 15 tahun kalah terus, baru sekarang menang, karena punya visi yang kuat mengenai pertanian, swasembada pangan,” tandasnya.

Baca Juga: HPP Gabah Rp 6.500/Kg, Wamentan: Jangan Sampai Dibeli Murah

Selanjutnya: BI Optimitis Sudah Bisa Baca Pergerakan Indeks Dolar AS, Rupiah Aman?

Menarik Dibaca: 4 Vitamin yang Direkomendasikan untuk Penderita Diabetes, Berikut Daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×