kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Yogya-Solo Jadi Pilot Project Integrasi Tiket Elektronik


Sabtu, 31 Juli 2010 / 17:00 WIB


Reporter: Martina Prianti | Editor: Djumyati P.

BANTEN. Pemerintah menetapkan Yogyakarta dan Solo menjadi pilot project dalam pelaksanaan integrasi sistem tiket elektronik transportasi.

Bambang Susantono, Wakil Menteri Perhubungan mengatakan, pelaksanaan integrasi sistem tiket elektronik dilakukan di Yogya-Solo karena berdasarkan kesiapan kedua pemerintah daerah tersebut. “Pemerintah ingin ada pilot project mengenai keterpaduan mengenai jadwal dan tiket angkutan umum, soal itu Yogyakarta dan Solo dilihat yang paling siap,” ucap Bambang dalam acara diskusi forum wartawan fiskal dengan tajuk implementasi infrastruktur Indonesia Siap Bersaing, Sabtu (31/7).

Dia menjelaskan, keterpaduan sistem tiket elektronik transportasi yang bakal berjalan di Yogya-Solo berupa, layanan jasa kereta api dan angkutan kota trans Yogya, dapat langsung dipilih begitu usai mendarat di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. “Setelah menggunakan kereta api atau Trans Yogya, bisa langsung melanjutkan menggunakan jasa layanan Trans Solo. Ini intergrasi fisik karena cukup menggunakan satu tiket saja dan rencananya, Oktober atau November nanti, kami launching,” lanjut Bambang.

Menurut mantan Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah ini, dengan terintegrasinya layanan tiket transportasi maka akan terjadi efisiensi dan keteraturan. Menurut Bambang, ke depan pemerintah akan menerapkan integrasi sistem tiket elektronik transportasi di kota-kota besar.

Karena itulah, Bambang mengaku, pemerintah masih membutuhkan waktu bila integrasi sistem tiket elektronik transportasi dijalankan di Jakarta. “Fokusnya ke depan memang untuk kota besar dengan tingkat kemacetan tinggi. Untuk Jakarta sendiri, kompleksitasnya masalah tinggi dan butuh kordinasi lebih erat,” paparnya. Alasannya, lanjut Bambang, karena transportasi di Jakarta terkait dengan sejumlah daerah penyangga ibukota.

Sebenarnya, soal integrasi sistem tiket elektronik transportasi terdapat dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2010 tentang Prioritas Pembangunan Nasional 2010. Tapi Inpres itu hanya menyebutkan, pemerintah berencana membuat master plan atau rencana induk integrasi sistem tiket elektronik transportasi untuk empat kota besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×