CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Yayasan Olahragawan dukung pemailitan Telkomsel


Selasa, 09 Oktober 2012 / 19:15 WIB
Yayasan Olahragawan dukung pemailitan Telkomsel
ILUSTRASI. Warga antre Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Yayasan Olah ragawan Indonesia sebagai rekanan PT Prima Jaya Informatika mendukung perusahaan yang dipimpin oleh Tonny Djayalaksana untuk melayangkan gugatan pailit terhadap PT Telkomsel Tbk. Wakil Ketua Umum Yayasan Olah ragawan Indonesia Sys NS mengatakan pihaknya mendukung gugatan PT Prima Jaya Informatika, lantaran provider pelat merah itu dinilai terlalu sombong dan arogan.

Sys NS mengatakan, pihaknya telah berupaya untuk duduk bersama menyelesaikan masalah perjanjian kerja sama Purchase Order (PO) mengenai penjualan voucher dan juga kartu perdana. Namun hal itu tidak pernah digubris oleh PT Telkomsel. Bahkan, Sys mengatakan bahwa Telkomsel tidak pernah menanggapi secara serius permintaan PT PJI maupun Yayasan Olah ragawan Indonesia untuk menyelesaikan masalah ini.

Telkomsel, lanjut Sys, terkesan angkat tangan dalam penyelesaian masalah. "Saya hanya bertanya kepada Dirut PT Prima, mau tidak Telkomsel duduk bareng? Tapi Telkomsel terlalu sombong, terlalu arogan. Maka saya  mendukung langkah memailitkan Telkomsel, karena ini cara yang singkat," kata Sys NS dalam rapat dengar pendapat umum antara Komisi I dengan Yayasan Olah ragawan Indonesia dan PT PJI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/10).

Meski sudah dipailitkan, lanjut Sys, namun Telkomsel masih sombong dan arogan dengan menyatakan pihaknya akan melanjutkan kasus ini dengan mengajukan gugatan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Sys menuturkan, pihaknya masih tetap membuka peluang untuk menyelesaikan masalah ini dengan musyawarah.

"Saya juga ingin Telkomsel mengajak kami bicara. Saya masih menunggu Telkomsel mengajak kami mencari jalan keluar dan solusi yang baik atas permasalahan ini," ungkap Sys.

Dikatakan Sys, pihaknya bukanlah menggugat perusahaan provider yang 65% sahamnya masih dimiliki oleh negara. Sys menjelaskan bahwa, Yayasan Olah ragawan Indonesia yang notabene dibentuk untuk meningkatkan kesejahteraan dan membantu para atlet dan mantan atlet ini, bukanlah ingin menggugat perusahaan tersebut.

"Kami bukan menggugat 'merah putih', tapi kami menggugat oknum yang menggunakan kostum merah putih. Kami menggugat kesombongan, arogansi Telkomsel yang memutuskan kerja sama secara sepihak," tutur Sys.

Yayasan Olah ragawan Indonesia, lanjut Sys, sebelumnya pernah melakukan kerja sama dengan Citibank, dalam rangka menghimpun dana untuk membantu mantan atlet yang telah berjasa bagi Indonesia. Dan program ini, tidak menimbulkan masalah. Sys menjelaskan bahwa, lantaran dana yang dihasilkan dari kerja sama dengan Telkomsel masih belum turun, pihaknya menggunakan dana talangan untuk membantu para mantan atlet yang minim kesejahteraannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×