Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
Pertama, akan menjadikan agama itu sebagi inspirasi bukan aspirasi. "Artinya agama sebisa mungkin tidak digunakan lagi menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintahan atau merebut kekuasaaan, juga mungkin tujuan lain. Biarkanlah agama membawa kebaikan kehidupan berbangsa dan bernegara," katanya.
Kedua, Yaqut Cholil Qoumas menyatakan tugas sebagai Menteri Agama tidak mudah. Terutama adalah bagaimana meningkatkan ukhuwah islamiah, karena mayortitas warga negara Indonesia adalah pemeluk agama Islam.
"Negera ini akan damai jika sesama muslim, sesama umat Islam memiliki ukhuwah atau persatuan diantara mereka," katanya.
Kedua, Yaqut Cholil Qoumas akan berupaya meningkatkan ukhuwah wathoniah atau persaudaraan sesama warga bangsa alias cinta tanah air.
Ia menyebut Indonesia bisa lepas dari jajahan kolonial Belanda karena perjuangan oleh semua agama, kerjasama antaragama baik Muslim, Kristiani, Hindu, Budha, Konghucu.
"Semua agama di Indoneia terlibat dalam pergolakan kemerdekaan," kata Gus Yaqut.
Karena itulah Gus Yaqut mengangap peniting untuk meningkatkan ukhuwah wathoniah dan membangkitkan kembali agar tidak ada satu agama kelompok pun mengklaim memiliki negara Indonesia. "Semua berhak memiliki negara ini," katanya.
Ketiga meningkatkan ukhuwah basyariah atau persaudaraan dan persatuan sesama umat manusia.
SELANJUTNYA>>>