kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.511   25,00   0,16%
  • IDX 7.736   0,77   0,01%
  • KOMPAS100 1.201   -0,83   -0,07%
  • LQ45 959   -0,02   0,00%
  • ISSI 232   -0,49   -0,21%
  • IDX30 493   0,72   0,15%
  • IDXHIDIV20 592   1,38   0,23%
  • IDX80 137   0,09   0,07%
  • IDXV30 143   0,13   0,09%
  • IDXQ30 164   0,10   0,06%

World Bank Apresiasi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


Jumat, 26 Juli 2024 / 17:25 WIB
World Bank Apresiasi Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
ILUSTRASI. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menerima kunjungan delegasi World Bank . ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menerima kunjungan delegasi World Bank di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (25/07/2024). 

Pertemuan ini membahas berbagai isu terkait perekonomian Indonesia serta berbagai program yang telah dijalankan oleh pemerintah.

Apresiasi dari World Bank terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa World Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen dengan tingkat inflasi sebesar 2,58 persen. 

Selain itu, World Bank juga memuji sejumlah program yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, termasuk pengurangan kemiskinan dan program infrastruktur untuk pertanian seperti irigasi. 

Delegasi World Bank yang baru saja kembali dari Lombok melihat secara langsung peningkatan pendapatan petani dan keberhasilan irigasi yang mendongkrak nilai tukar petani.

Baca Juga: Golden Visa: Siapa Saja yang Berhak Mendapatkannya?

Program Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

World Bank juga mengapresiasi program penurunan stunting yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui program early childhood. 

Presiden Jokowi menyebutkan bahwa terjadi penurunan angka stunting di Indonesia dari 37 persen menjadi 21 persen, serta penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,8 persen. 

Airlangga menjelaskan bahwa program dana desa sebesar Rp71 triliun digunakan untuk berbagai kegiatan di pedesaan, termasuk untuk mengurangi stunting.

Fokus pada Resiliensi Pangan dan Energi Hijau

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan pentingnya resiliensi pangan dan energi hijau untuk masa depan Indonesia. 

Presiden menjelaskan bahwa Indonesia memiliki program terkait dengan energi bersih, seperti hydro, solar, dan geothermal. 

World Bank juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur transmisi listrik yang menjadi prioritas pemerintah.

Transisi Energi dengan Harga Terjangkau

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa transisi energi perlu mempertimbangkan harga yang terjangkau bagi masyarakat. 

Oleh karena itu, pemerintah berharap multiple source of energy dengan transmisi yang terhubung antar pulau dapat membuat harga energi lebih terjangkau. 

Airlangga menambahkan bahwa subsidi pemerintah ke depan akan ditujukan kepada mereka yang berhak.

Baca Juga: Awal Positif, 300 Golden Visa Telah Menarik Investasi Rp 2 Triliun

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Dukungan untuk UMKM

Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah (UMKM). 

Delegasi World Bank mencatat berbagai program yang mendukung infrastruktur listrik dan praktik terbaik yang telah dilakukan di negara lain, seperti India. 

Airlangga menyebutkan bahwa India dapat mencari fund sejenis PLN yang didukung oleh World Bank.

Penanganan Keberlanjutan dan Pengembangan Nursery

Airlangga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi mendorong kebijakan penanganan keberlanjutan, termasuk pengembangan nursery untuk tanaman dalam skala besar di Indonesia, seperti di Ibu Kota Nusantara dan Bali. 

World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia bersifat masif dan berskala besar, diharapkan dapat menjadi percontohan bagi negara lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×