Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, nilai tukar rupiah diproyeksikan sebesar Rp16.500 hingga 17.000 per dolar AS, atau melemah bila dibandingkan posisi Rp 16.102 per dollar AS pada tahun 2024.
Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia mencapai US$ 157,1 miliar pada akhir Maret 2025, naik dari US$ 154,5 miliar pada bulan Februari 2025.
Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh arus masuk pendapatan dari pajak dan jasa, bersamaan dengan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah upaya BI untuk menstabilkan Rupiah dalam menghadapi volatilitas yang berkelanjutan di pasar keuangan global.
Baca Juga: Uni Eropa Tunda Balas Tarif AS, Setelah Donald Trump Melunak
Josua menghitung, kondisi pasar keuangan Indonesia pada Maret 2025 masih berhasil mencatat arus masuk bersih sebesar US$ 0,13 miliar, di tengah meningkatnya ketidakpastian global.
Kemudian, aliran masuk bersih ini terutama didorong oleh aliran masuk di pasar obligasi (SBN) dan pasar SRBI, yang masing-masing mencatat aliran masuk bersih sebesar US$ 0,11 miliar dan US$ 0,25 miliar. Sementara itu, pasar saham mencatat net outflow sebesar US$ 0,49 miliar.
“Kami percaya bahwa peningkatan cadangan devisa di Maret 2025 juga dapat disebabkan oleh implementasi kebijakan DHE SD yang mulai berlaku efektif pada 1 Maret 2025,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News