kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada, tiga tempat ini berpotensi jadi lokasi baru penyebaran virus corona


Sabtu, 27 Juni 2020 / 04:10 WIB
Waspada, tiga tempat ini berpotensi jadi lokasi baru penyebaran virus corona


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga jarak dan menggunakan masker selama era normal baru, (new normal). Pasalnya, memasuki adaptasi kebiasaan baru atau normal baru, kini ada beberapa lokasi yang berpotensi jadi tempat penyebaran virus corona. 

Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers Jumat (26/6), mengatakan, hasil kajian dari beberapa ahli yang melakukan riset menemukan bahwa di era kebiasaan baru ada beberapa titik yang berpotensi untuk bisa menjadi tempat sebaran virus baru. 

Pertama, ruang kantor. Menurut Yuri, yang harus dicermati dalam berkegiatan di kantor adalah tentang pengisian ruang dengan jumlah orang. Tujuannya, untuk meyakinkan bahwa setiap pekerja di kantor bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter satu dengan yang lain.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Jumat (26/6): 51.427 kasus, 21.333 sembuh, 2.683 meninggal

Menurutnya, bahwa kontak dengan waktu yang lama di kantor dipastikan akan berpeluang terjadinya penularan. Oleh karena itu, "Menjaga jarak dan tetap menggunakan masker selama berada di ruang pekerjaan ini menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan," jelas Yuri.

Selain itu, mengatur ventilasi dan sirkulasi udara menjadi penting. Sehingga perlu diupayakan penggunaan pendingin udara tidak sepanjang waktu, mungkin dimulai pada jam tertentu dan sebisa mungkin setiap hari udara diganti dengan udara baru, yakni udara segar.

Lokasi kedua yang berpotensi terjadi penularan menurut Yuri adalah di rumah makan atau restoran. Sebab, seringkali kali kita diharapkan pada kepentingan yang sama pada waktu yang sama, seperti jam makan siang. 

"Dengan kapasitas yang harus dibatasi, sering disiplin tidak bisa dipenuhi sehingga jarak minimal 1,5 meter tidak bisa dipenuhi," jelas Yuri.

Ketiga di sarana transportasi massal. Untuk mengatasi hal ini, kata Yuri pemerintah sudah mengantisipasi untuk moda transportasi commuter dengan membagi beban penumpang dengan dua waktu yang berbeda.

Untuk itu, Yuri meminta masyarakat agar tetap menjaga jarak dan menggunakan masker secara disiplin demi mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Kamis (25/6): 50.187 kasus, 20.449 sembuh, 2.620 meninggal

Asal tahu saja, pada Jumat (26/6), ada tambahan 1.240 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 51.427 kasus.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 63 orang menjadi 2.683 orang.

Sementara jumlah pasien yang sembuh bertambah 884 menjadi 21.333 orang.

Kasus positif corona di Indonesia terbanyak ada di Jawa Timur, yaitu 10.901 kasus. Lalu DKI Jakarta dengan 10.796 kasus positif corona.

Kemudian Sulawesi Selatan dengan 4.469 kasus positif corona, Jawa Tengah dengan 3.097 kasus positif corona, dan Jawa Barat 3.014 kasus positif corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×