kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waspada! Jamur hitam India sudah masuk Indonesia, ini gejalanya


Senin, 26 Juli 2021 / 05:18 WIB
Waspada! Jamur hitam India sudah masuk Indonesia, ini gejalanya
ILUSTRASI. Ilustrasi pasien Covid-19. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/ama/17


Sumber: Kompas.id | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di India, ada infeksi jamur hitam yang menyerang pasien Covid-19. Gejala jamur hitam dan cara mengatasinya perlu Anda ketahui karena penyakit dari India itu terbilang mematikan. 

Sebelumnya, jamur hitam dikatakan sudah masuk Indonesia, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Jamur bernama ilmiah mucormycosis ini sudah membunuh 4.200 orang di India dan biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19. 

Jamur hitam tersebut juga sudah masuk Indonesia meski kasusnya tidak banyak. Namun demikian, angka kematian dari kasus ini terbilang tinggi. 
Mengenal jamur hitam India 

Jamur hitam penyakit yang cepat menyerang tubuh. Ketika seseorang terkena penyakit itu, biasanya beberapa organ tubuhnya dihilangkan untuk menghentikan penyebaran bakteri ke otak. 

Baca Juga: Sudah ada di Indonesia sebelum pandemi, ini gejala dan cara mencegah jamur hitam

Dokter bedah menghilangkan mata, hidung, dan rahang pasien untuk mencegah penybearan penyakit itu ke otak. 

Kompas Sains, 4 Juni 2021 menyebutkan bahwa jamur hitam atau mukormikosis merupakan infeksi jamur sistemik akibat golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella berthollletiaie, Apophysomycess spp, dan Lichteimia. 

Tingkat kematian akibat jamur tersebut, menurut kantor berita AFP, mencapai di atas 50 persen. Penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan. 

Baca Juga: Serangan jamur hitam pasca Covid-19 di India telah tewaskan 4.300 orang

Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan menyebutkan bahwa jamur hitam ini sudah masuk Indonesia dan beberapa kasusnya dilaporkan sudah muncul sebelum pandemi Cobid-19. 

"Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi," kata Anna dalam konferensi pers bertajuk "Black Fungi pada Pasien Covid-19: Apa yang Perlu Kita Waspadai?" pada Kamis (3/6/2021). 

Menurut dr Anna, penyakit tersebut terbilang langka. Gejala jamur hitam Orang yang terkena jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung bagian tubuh yang terinfeksi. 

Berikut gejala umum jamur hitam: 

1. Mukormikosis rinoserebral 

Jamur hitam menginfeksi rongga sinus lalu menyebar hingga ke otak. Biasanya hal itu dialami oleh pasien diabetes yang tak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal. 
Gejalanya adalah: 

- Wajah bengkak pada satu sisi 

- Sakit kepala 

- Hidung tersumbat 

- Demam 

- Kelainan berwarna hitam (black eschar) pada hidung atau mulut bagian atas 

Baca Juga: Dalam 2 bulan terakhir, India mencatat lebih dari 45.000 kasus jamur hitam

2. Mukormikosis hitam paru 

Pasien kanker biasanya mengalami jamur hitam paru. Gejala umumnya adalah: 

- Demam disertai batuk 

- Nyeri dada 

- Sesak napas 

- Biasanya gejala itu tidak membaik dengan pengobatan standar 

3. Mukormikosis gastrointestinal 

Jamur ini menyerang saluran cerna dan sering dialami oleh anak, terutama bayi prematur yang mendapat antibiotik sistemik, stereoid, pembedahan dan lain sebagainya. 

Gejala umumnya adalah: 

- Sakit perut 

- Mual 

- Muntah 

- Pendarahan gastrointestinal 

Baca Juga: Selama isoman, ini cara perawatan dan hal yang tidak boleh pasien Covid-19 lakukan

4. Mukormikosis kulit 

Mukomirkosis kulit adalah infeksi pada luka kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain. 

Gejala umumnya adalah: 

- lecet atau bisul 

- Area yang terinfeksi menghitam 

- Nyeri 

- Hangat 

- Kemerahan berlebihan 

- Bengkak di sekitar luka 

5. Mukormikosis diseminata 

Mukormikosis diseminata merupakan infeksi yang menyebar melalui aliran darah. Infeksi ini bisa menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung, dan lainnya. 

Jamur hitam di aliran darah ini terjadi pada penderita penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khususnya. Penyakit ini bisa menyebabkan koma dan perubahan status mental. 

Cara mencegah jamur hitam Kompas.com pada Juni 2021 menyebutkan cara mencegah tertular jamur hitam, baik bagi pasien Covid-19 maupun masyarakat umum. 

1. Bagi pasien Covid-19 

Pertama adalah tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 harus meningkatkan kewaspadaan klinis dan ketelitian sebagai langkah awal diagnosis. 

Pecegahan kedua adalah menghindari atau tidak terlalu banyak mengonsumsi obat yang bisa menurunkan imunitas, termasuk korikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya. 

Menurut dr Anna, ketika imunuitas tubuh turun akibat mengonsumsi obat-obatan itu, riskio terkena jamur hitam meningkat. Pasien Covid-19 harus bisa mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya. 

Selanjutnya menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit, mulai dari peralatan medis, sistem air, dan filtirasi. Hal ini menjadi penting untuk mencegah infeksi jamur hitam pada pasien Covid-19 atau pasca-Covid-19. 

"Waspadai pula pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebbakan kebocoran," kata dr Anna. 

Baca Juga: Cara perawatan dan hal yang tidak boleh dilakukan pasien Covid-19 di rumah

2. Untuk masyarakat umum 

Masyarakat umum juga berpotensi terinfeksi jamur hitam atau mukormikosis. Ada pun bentuk pencegahannya adalah terkait dengan faktor lingkungan. 

Hindari area banyak debu, seperti di lokasi konstruksi bangunan, penggalian dan sejenisnya. Kalau sulit menghindari lokasi itu, pakailah masker khusus (respirator N95). 

Sebab, elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan, bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, cedera atau goresan kulit. Bahkan elemen kecil jamur itu bisa saja tertelan tanpa kita sadari. 

Jika Anda terluka, segera bersihkan karena khawatir terkena tanah atau debu. Hindari mengonsumsi obat tanpa resep karena ada beberapa obat yang justeru bisa menurunkan sistem imun tubuh sehingga berisiko terinfeksi mukomikosis. 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Holly Kartika Nurwigati Sumartiningtyas).

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspada Jamur Hitam India Sudah Masuk Indonesia, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya"

Editor : Farid Assifa

Selanjutnya: Pasca jamur hitam, kini dokter peringatkan soal serangan jamur putih ke pasien corona

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×