Reporter: Herlina KD | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pemerintah mulai mempersiapkan diri melakukan perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2012 menjadi APBN Perubahan 2012.
Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia dan menyesuaikan keuangan menyusul tidak tercapainya target produksi mintah mentah Indonesia.
"Kami mewaspadai dan kami akan mengusulkan ada APBNP supaya kita bisa review kembali semua penerimaan-penerimaan dan pengeluaran kita,” kata Menteri Keuangan, Agus Martowardojo di Jakarta, Jumat 93/2).
Selain faktor harga minyak dunia, pemerintah juga mewaspadai pembengkakan subsidi jika pembatasan BBM bersubsidi dan kenaikan tarif dasar listrik tidak berjalan sesuai rencana pemerintah. “Anggaran kita harus tetap sehat, kredibel, dan berkesinambungan," harap Agus Jumat (3/2).
Dalam APBN 2012, pemerintah mematok harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 90 per barel, padahal saat ini rata-rata ICP sudah berada diatas US$ 100 per barel.
Selain itu, pemerintah perlu mewaspadai realisasi lifting minyak mentah Indonesia yang tidak sesuai target produksi sebesar 950.000 barel per hari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News