CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.879   -91,00   -0,58%
  • IDX 7.275   -33,89   -0,46%
  • KOMPAS100 1.112   -5,09   -0,46%
  • LQ45 883   -3,73   -0,42%
  • ISSI 220   -0,99   -0,45%
  • IDX30 452   -1,97   -0,43%
  • IDXHIDIV20 544   -2,71   -0,50%
  • IDX80 128   -0,66   -0,52%
  • IDXV30 136   -1,49   -1,09%
  • IDXQ30 150   -0,77   -0,51%

Waspada, angka kemiskinan capai 13,3%!


Minggu, 12 Desember 2010 / 10:59 WIB
Waspada, angka kemiskinan capai 13,3%!
ILUSTRASI. Produk daging sapi olahan produksi PT Estetika Tata Tiara


Reporter: Irma Yani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Tercatatnya angka kemiskinan RI yang mencapai 13,3%, perlu diwaspadai. Pasalnya, angka tersebut terlalu mepet dengan level tertinggi dari range yang ditargetkan Pemerintah.

"Kalau kemiskinan kan 13,3%. Ini yang perlu diwaspadai, karena dia masih mepet pada range atas. Range angka kemiskinan itu 12,5% sampai 13,5%," ujar Direktur Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Prasetijono Widjojo, akhir pekan lalu.

Prasetijono mengungkapkan, seharusnya angka kemiskinan itu bisa ditekan setidaknya mendekati range bawah yang sebesar 12,5%. Untuk menekan itu, maka Pemerintah perlu berupaya keras dengan menelurkan program-program pengentasan kemiskinan.

Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk mengarahkan agar pekerja sektor informal bisa masuk ke formal. "Caranya dengan meningkatkan kompetensinya melalui pelatihan, training, dan sebagainya sehingga dia masuk ke sektor formal," terangnya.

Dengan demikian, jika persoalan tenaga kerja bisa diatasi dengan baik, maka dampaknya angka kemiskinan itu akan turun. "Setiap 1% pertumbuhan itu bisa menciptakan sekitar 400.000 kesempatan kerja. Ini yang perlu menjadi perhatian," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×