Reporter: Asih Kirana Wardani | Editor: Djumyati P.
Nanning. Wakil Presiden Boediono Selasa ini (19/10) meresmikan Kota Solo sebagai City of Charm (Kota Pesona) pada ajang China ASEAN Expo ke-7, yang akan dibuka untuk umum 20-24 Oktober 2010 di kawasan Nanning International Convention Center and Exhibitions, Nanning, Provinsi Guangxi, China.
Indonesia memilih Kota Solo sebagai maskot karena beberapa hal. "Penduduk Solo kita kenal sangat dinamis dan multicultural. Di sini juga bermukim para pedagang ulet, wirausahawan tangguh, serta pekerja keras. Para pedagang itu berasal dari berbagai suku dan kelompok etnis di seluruh Indonesia. Mereka menyatu dalam perdagangan sehari-hari tanpa ada sekat latar belakang budaya, keturunan, maupun agama," kata Wapres Boediono (19/10).
Boediono menambahkan, karakter Solo juga sangat sesuai dengan semangat penyelenggaraan expo yang memang berniat menyatukan berbagai bangsa melalui perdagangan yang saling menguntungkan dan membawa kemakmuran bersama.
Dalam konteks hubungan Indonesia-China ke-60, Pemerintah Indonesia dan China juga menetapkan tahun ini sebagai Tahun Persahabatan. Adapun, kemitraan strategis telah berjalan selama lima tahun.
Target peningkatan perdagangan bilateral, dari US$ 12 miliar menjadi US$ 30 miliar sudah tercapai pada 2008, atau dua tahun lebih awal dari target. "Kita akan memasuki ke tahap kedua, yaitu Kemitraan Strategis dengan Tiongkok, dengan target perdagangan bilateral senilai US$ 50 miliar," imbuh Boediono. Target tersebut diharapkan tercapai pada 2014.
Di masa mendatang, Indonesia-China akan membangun hubungan yang lebih erat, termasuk pertukaran budaya, pendidikan dan media. Indonesia juga mengharapkan peningkatan wisatawan dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News