kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres proyeksi ekonomi Indonesia pulih di 2022


Kamis, 09 Juli 2020 / 20:14 WIB
Wapres proyeksi ekonomi Indonesia pulih di 2022
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin memproyeksikan ekonomi Indonesia baru akan benar-benar pulih dari dampak Covid-19 pada tahun 2022.

"Saya berpendapat paling tidak dibutuhkan sampai 2022 untuk ekonomi dapat dikatakan pulih kembali," ujar Ma'ruf saat memberikan Kuliah Umum kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LX dan PPRA LXI Tahun 2020 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Kamis (9/7).

Menurut Ma'ruf memang ada beberapa teori yang memproyeksi bahwa ekonomi Indonesia sudah bisa pulih lebih cepat dari perkiraannya. Misalnya, ada yang mengatakan sudah pulih di kuartal IV-2020 dan kuartal I-2021 dan beragam teori lainnya.

Baca Juga: Wapres sebut masjid berpotensi jadi basis pemberdayaan ekonomi umat

"Agak sulit untuk memperkirakan secara pasti, tetapi yang pasti, yang kita hadapi sekarang adalah krisis pandemi Covid-19, semakin cepat kita menangani Covid-19, semakin cepat kita memulihkan ekonomi kita," tambahnya.

Ma'ruf bilang, pemerintah sudah menganggarkan dana yang besar untuk penanganan Covid-19. Menurutnya, pemerintah melakukan refocusing terhadap hal-hal prioritas. Menurutnya, pemerintah fokus pada penanganan di bidang kesehatan, sosial, hingga pemulihan ekonomi.

Menurutnya, pemerintah perlu merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dimana pemerintah perlu memprioritaskan kegiatan yang benar-benar produktif. Namun, hal-hal yang sempat ditunda pelaksanaannya di tahun 2020 dan 2021 akan kembali dilaksanakan, sehingga target yang dicanangkan di 2024, yang berkaitan dengan kesejahteraan rakyat, dapat tercapai.

"Proyek-proyek yang membutuhkan biaya besar, barangkali untuk sekarang ini ditunda sampai 2022 atau 2023. Hanya ditunda, tidak dibatalkan, tentu karena ada perubahan, refocusing pada hal yang mendesak. Karena kita meyakini bahwa kita bisa melewati masa sulit selama 2020 sampai 2021, maka kita akan cepat tumbuh kembali, menurut keyakinan saya, dengan meningkatnya kemampuan kita di 2022 dan 2023, maka berbagai proyek yang sekarang kita tunda nanti dapat digulirkan kembali," terang Ma'ruf.

Baca Juga: Wapres: Pemerintah sediakan Rp 2,6 triliun untuk pesantren dalam menghadapi Covid-19

Ma'ruf juga mengatakan, bila ternyata kondisi ekonomi semakin memburuk, bila dibutuhkan, pemerintah masih dimungkinkan memperlebar defisit APBN.

"Masih ada ruang untuk memperbesar defisit karena risiko utang kita terhadap PDB belum mencapai titik yang membahayakan," kata Ma'ruf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×