kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wapres Perintahkan Kementan Fokus Pengembangan Target Produksi Pangan


Rabu, 25 Januari 2023 / 12:47 WIB
Wapres Perintahkan Kementan Fokus Pengembangan Target Produksi Pangan
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kiri)


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) agar mengidentifikasi komoditas pangan yang tepat dalam menghadapi krisis pangan dunia. Serta fokus mendorong pengembangannya, termasuk penetapan target produksi dan lokasinya.

Sebab, ketersediaan pangan dan stabilitas harga pangan menjadi persoalan kritikal yang harus senantiasa dikelola dengan baik. Hal itu seiring meningkatnya tren pertumbuhan penduduk dan potensi krisis pangan ke depan

“Saya minta fokus kita agar jangan hanya pada surplus-nya saja, tetapi juga pada besaran angkanya. Harapannya jumlah surplus terus meningkat dari tahun ke tahun. Artinya produksi beras juga meningkat dari tahun ke tahun,” tegas Wapres saat peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Pertanian Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (25/1).

Ma'ruf mengungkap fakta bahwa lahan pertanian semakin menyusut karena alih fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian. Hal ini, menurut Wapres, dapat menjadi ancaman nyata ketahanan pangan di Indonesia apabila tidak dibarengi dengan upaya meningkatkan produksi.

Ma'ruf meminta Kementerian Pertanian membuat terobosan-terobosan untuk lompatan peningkatan produktivitas dan penciptaan nilai tambah produk pertanian.

Baca Juga: Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik, Ini Kata Wapres

"Harapannya, walaupun lahan terbatas, produktivitas dan pendapatan petani dapat terus ditingkatkan,” ujar Ma'ruf.

Upaya peningkatan produksi ini, lanjut Wapres, salah satunya dapat dilakukan melalui inovasi-inovasi aplikatif seperti penemuan bibit unggul, teknologi pertanian, serta sarana dan prasarana pertanian.

Dengan demikian, kolaborasi dengan berbagai pihak, baik petani, individu maupun kelompok, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga penelitian harus terus dilakukan.

Selain itu, Ma'ruf menginstruksikan Kementan menggiatkan program diversifikasi pangan lokal secara masif. Hal ini karena masyarakat Indonesia saat ini masih tergantung pada beras sebagai sumber makanan pokok.

Apalagi, Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi beras turun ke posisi 85 kg per kapita per tahun, dari sekitar 92 kg per kapita pada 2020.

“Selain mewujudkan swasembada beras tanpa impor, upaya menjaga ketahanan pangan perlu diikuti dengan penggalakan kembali program diversifikasi pangan, melalui pengembangan hulu-hilir pangan lokal,” jelas Ma'ruf.

Wapres mengingatkan agar percepatan program diversifikasi dan pengembangan pangan lokal ini didukung dengan riset. Oleh karena itu, regulasi dan insentif pemerintah juga perlu dimanfaatkan untuk menarik partisipasi investor/swasta dalam program diversifikasi pangan. Serta mendorong produksi pangan lokal maupun pengembangan produk turunannya.

Wapres berpesan agar Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan kementerian terkait, pemerintah daerah serta berbagai pihak, untuk menyukseskan prioritas pembangunan nasional, seperti korporasi petani dan modernisasi pertanian.

Baca Juga: Lapor Wapres, Mentan Sebut Stok Beras Cukup

Kemudian, terkait pembiayaan petani terutama KUR Pertanian, Wapres juga minta agar terus dibangun sinergi dengan pihak bank. Serta peningkatan pendampingan dan pembinaan petani agar lebih mudah mengakses sumber pembiayaan.

“Kesejahteraan petani dapat kita wujudkan jika kita terus mampu bekerja bersama,” pungkas Ma'ruf.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, berkontribusi besar untuk menjaga rendahnya inflasi nasional. Nilai Tukar Petani (NTP) dari sebelumnya 99 menjadi 109.

Syahrul mengakui tantangan sektor pertanian tidak mudah pada 2023. Oleh karena itu, Mentan mengajak semua pihak untuk menjaga ketahanan pangan nasional.

"Kami ngga main main dengan kepentingan rakyat," ujar Syahrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×