kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.329   17,00   0,10%
  • IDX 6.747   -55,78   -0,82%
  • KOMPAS100 996   -9,48   -0,94%
  • LQ45 770   -7,15   -0,92%
  • ISSI 211   -0,88   -0,42%
  • IDX30 399   -2,65   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,05   -0,42%
  • IDX80 113   -1,03   -0,90%
  • IDXV30 119   0,04   0,03%
  • IDXQ30 131   -0,84   -0,64%

Wapres Jusuf Kalla buka peluang pemain lain jual avtur di bandara


Selasa, 12 Februari 2019 / 19:07 WIB
Wapres Jusuf Kalla buka peluang pemain lain jual avtur di bandara


Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Monopoli PT Pertamina (persero) dalam menjual avtur untuk kebutuhan bahan bakar industri pesawat terbang tampaknya berkurang. Pasalnya, pemerintah tengah mempertimbangkan membuka kesempatan bagi pemain lain menikmati bisnis menggiurkan ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, upaya memberi kesempatan bagi perusahaan penjual avtur lainya memaso kebutuhan bahan bakar pesawat untuk memberikan persaingan harga bagi penjualan avtur.

"Kalau dibutuhkan (penjual avtur lain) bisa saja," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) usai rapat di Kantor Wakil Presiden, Selasa (12/2).

Menurut Wapres,  kondisi serupa juga terjadi pada penjualan bahan bakar minyak (BBM). Dimana saat ini Pertamina tidak lagi mendominasi penjualan  Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia.

Kehadiran pemasok BBM lain pun menjadi pilihan bagi masyarakat. Namun, dalam penjualan avtur, perlu fasilitas khusus di bandara yang perlu miliki oleh penjual avtur."Kalau mobil ada alternatif, bandara juga bisa semestinya tetapi harus investasi di bandara," terang JK.

Masalah avtur berkaitan dengan harga tiket pesawat di Indonesia. JK bilang harga avtur mendominasi sebesar 35% dari biaya ongkos pesawat.

Permasalahan avtur dinilai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sudah lama terjadi. Luhut bilang akan mengatasi kesulitan masuknya industri penjual avtur di Indonesia.

"Nanti dicari jalan keluarnya, kita coba yang lain yang jual bukan cuma Pertamina," jelas Luhut.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pun telah melihat struktur biaya avtur. Hal itu akan didiskusikan lebih lanjut dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×